Kamis, 14 September 2023

Anganku itu Kamu

Setiap hari aku mencintaimu lebih dari sebelumnya
Menyaksikan sunset bersama di tepian pantai kotamara
Menghirup udara sejuk bersama di hutan pinus samparona
Membangun rumah sederhana
Yang di halamannya ada kebun kecil berisi sayuran dan buah-buahan yang kamu suka
Ada kolam ikan nila dan mujair disampingnya
Ada juga gode-gode kecil untuk kita beristirahat dan bermanja-manja

Di dalam rumah ada Perpustakaan kecil yang ditengahnya ada meja persegi empat
Tempat kita bertukar pikiran dan saling memuji bahkan mungkin berbalas kata

Aku mengarang puisi dan engakau membacakannya
Engkau menulis pantun dan aku membalasnya
Kita menulis buku tentang kehidupan yang kita lalui bersama
Berjuang tanpa lelah
Menjalani kehidupan dunia yang fana
Demi menuju surga firdaus yang kita impikan

Ini bukan tentang andai tetapi tentang angan-angan,
Andai itu dianggap mungkin terjadi dan dia tidak terjadi
Tetapi, angan-angan itu adalah cita-cita, niat, gambaran dalam ingatan, 
Dia adalah proses berpikir yang dipengaruhi oleh harapan-harapan terhadap kenyataan yang masuk akal

Jadi bukan Andai itu Kamu
Tetapi Anganku itu Kamu

Baubau, 14 September 2023
SahrulMadan Apt. 





Senin, 21 Agustus 2023

Tujuan Menuntut Ilmu


Ada sebuah ungkapan menarik yang mengatakan bahwa, "Berilmu sebelum berucap dan beramal".

Ketika kita melakukan sesuatu entah itu berbicara, beribadah, berdagang, ataupun hal-hal lainnya, maka akan sangat terasa bedanya jika kita melakukannya dengan berlandaskan pada ilmu pengetahuan.

Jadi, ilmu memiliki peranan penting dalam menentukan arah kehidupan seseorang.

Ketika seseorang mempelajari ilmu kedokteran maka dia berpeluang besar menjadi dokter yang membantu menyembuhkan orang sakit. Ketika mempelajari ilmu bisnis atau jual beli maka dia punya potensi menjadi pengusaha, dan lain sebagainya. 

Pada hakekatnya, tujuan mentut ilmu itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Mengangkat kebodohan diri
2. Mengangkat kebodohan dari orang lain
3. Menghidupkan ilmu dan menjaganya agar tidak punah
4. Mengamalkan ilmu

Sebuah ilmu itu akan menjadi sempurna jika dia tidak hanya menetap pada pemiliknya tetapi dia juga diamalkan dan disebarluaskan kepada yang membutuhkan. 

Baubau, 21 Agustus 2023
SahrulMadan Aprt. 






Rabu, 09 Agustus 2023

Mengagungkan Ilmu

Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang. Cukuplah kita marah ketika dikatai bodoh sebagai alasan untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. 

"Seberapa besar pengagungan kita terhadap ilmu maka sebesar itu pula ilmu yang akan didapatkan", begitu pula sebaliknya.

Ilmu tidak mungkin diraih dengan bermalas-malasan, dia hanya bisa diraih dengan bersungguh-sungguh. 

Itulah kenapa Ilmu itu harus dituntut. Karena kata tuntut, menuntut, itu memiliki arti meminta dengan keras, menagih, menggugat, berusaha keras untuk mendapatkannya, berusaha atau berdaya upaya untuk mencapai tujuan dan sebagainya. 

"Hendaklah engkau semangat melakukan apa yang bermanfaat untuk dirimu dan memohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlan engkau merasa lemah" (HR. Muslim) 

Baubau, 09 Agustus 2023
SahrulMadan Apt. 


Jumat, 17 Desember 2021

Pertanyaan buat pasien yang ingin mengobati dirinya sendiri di Apotek

Kali ini saya ingin bercerita terkait pertanyaan-pertanyaan yang bisa kita ajukan ketika ada pasien yang ingin swamedikasi atau pengobatan mandiri di Apotek.

Ketika jaga apotek, sangat sering saya temui pasien yang bertanya seputar obat-obatan untuk gejala penyakit yang dia derita. Biasanya pertanyaan yang saya ajukan kepada pasien itu random, tergantung dari pasiennya. Kali ini saya coba untuk susun menurut versi saya.

Jadi, ketika ada pasien yang datang ke apotek untuk melakukan SWAMEDIKASI, maka kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan untuk membantu pasien tersebut mengobati dirinya sendiri. Pertanyaannya saya singkat dengan sebutan SUGOSA.

·         Siapa yang sakit?

·         Usianya berapa?

·         Gejalanya apa saja?

·         Obat apa yang sudah di minum?

·         Sudah berapa lama sakitnya?

·         Apakah ada gejala lainnya yang parah?

Jawaban dari pertanyaan ini yang menjadi rujukan kita dalam membantu pasein mengobati dirinya sendiri. Jika ditemukan indikasi bahwa pasien tersebut tidak layak untuk swamedikasi maka kita sarankan agar pasien segera ke puskesmas, rumah sakit atau dokter praktek. Agar penyakitnya tidak bertambah parah dan segera bisa ditangani dengan baik.

Contoh:

Pertanyaan

Jawaban

Siapa yang sakit

Bayi

Usianya berapa

12 bulan

Gejalanya apa saja

Demam

Obat apa yang sudah diminum

Paracetamol syirup

Sudah berapa lama sakitnya

Sudah 1 hari tapi masih demam

Apakah ada gejala lainnya yang parah

Kadang-kadang dia muntah

 Ketika bertemu kasus seperti biasanya saya langsung sarankan segera ke puskesmas atau dokter praktek. Dan umumnya untuk pasien yang usianya dibawa dua tahun itu sebaiknya tidak melakukan swamedikasi.

Kita hanya bisa membantu menyarankan obat seperti paracetamol syirup atau plester kompres untuk meredakan demam, tetapi pasien tersebut harus kita sarankan untuk segera ke puskesmas atau doktek praktek, agar penyebab sakitnya bisa didiagnosis dengan baik.

Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.

Semoga hal ini bisa bermanfaat dan membantu dalam melakukan swamedikasi atau membantu pasien untuk mengobati dirinya sendiri.

Terimakasih, jangan lupa follow akun medsos kami, Ig, Youtube dan facebook SahrulMadan Apt. untuk update informasi lainnya.

Silah nonton video lengkapnya melalui channel youtube kami berikut ini:



Selasa, 07 Desember 2021

Bolehkah kita mengobati diri sendiri?


Dulu, manusia itu ketika sakit maka secara fitrah mereka akan mencari tahu cara untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Seperti halnya ketika lapar, maka manusia akan mencari makanan untuk mengobati rasa lapar yang dia alami.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka munculah dokter, perawat, apoteker, dan lainnya. Dokter mengurusi seputar diagnosa penyakit, perencanaan terapi pasien dan lainnya. Apoteker mengurusi soal obat-obatan. Perawat mengurusi soal perawatan pasien, dan lain sebagainya. Semua saling berkaitan satu sama lain, saling mendukung demi kesembuhan pasien.

Pada kasus penyakit yang ringan tidak sedikit dari masyarakat yang memilih untuk mengobati dirinya sendiri. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lebih dari 60% masyarakat Indonesia melakukan pengobatan sendiri.

Apalagi jika tinggal di daerah terpencil yang jauh dari akses pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau sejeninya. Masyarakat biasa mengobati diri sendiri dengan menggunakan bahan alam atau obat tradisional yang mereka dapatkan secara turun temurun.

Sehingga di era modern seperti sekarang ini, kegiatan pengobatan mandiri itu sudah menjadi hal yang lumrah terjadi. Apalagi akses internet yang terbilang mudah, membuat setiap orang bisa saling berbagi informasi terkait kondisi kesehatannya. Atau cukup dengan mencari di platform google, maka informasi terkait perasaan atau penyakit yang diderita akan muncul.

Kebiasaan mengobati diri sendiri ini dikenal dengan istilah SWAMEDIKASI.

Swamedikasi merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk menjaga kesehatannya sendiri. Swamedikasi didefinisikan sebagai penggunaan obat (moderen dan/atau tradisional) untuk pengobatan sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter baik untuk diagnosis, resep, atau pengawasan pengobatan.

Upaya pengobatan sendiri ini telah umum dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, diare, penyakit kulit, dan penyakit ringan lainnya

obat-obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat-obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter (OTR). Obat yang termasuk OTR meliputi OWA (obat wajib apotek) atau obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter, Obat bebas terbatas (obat yang aman dan manjur apabila digunakan sesuai petunjuk penggunaan dan peringatan yang terdapat pada label), dan obat bebas (obat yang relatif aman digunakan tanpa pengawasan).

Jadi terkadang masyarakat modern saat ini dengan berbekal informasi dari media sosial, internet, iklan di tv, teman atau keluarga, mereka kemudian ke apotek atau toko obat untuk membeli obatnya.

Jadi muaranya itu ke Apotek semua. Oleh karena itu, disini apotek memiliki peranan yang sangat penting dalam proses swamedikasi atau pengobatan mandiri. Sehingga sangat penting, apotek itu di kelola dan dijaga oleh orang-orang yang kompeten di bidang obat-obatan yaitu Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian.

Apotek bisa menjadi banteng terakhir yang menjaga agar pasien tidak salah informasi seputar obat atau salah minum obat. Misal masyarakat mendapatkan informasi yang salah atau hoax seputar obat, maka apoteker bisa meluruskan, bahkan bisa menahan untuk tidak memberikan obatnya, atau menyarankan agar pasien untuk segera ke Puskesmas atau Rumah sakit agar mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

Sekian tulisan kali ini, semoga bermanfaat,

Kunjungi akun Instagram dan youtube kami SahrulMadan Apt, untuk update informasi lainnya. Terimakasih.

Nonton video podcast lengkapnya melalui link youtube berikut ini:

https://youtu.be/U34qNlj9dd0?list=PLCy4GjXGHmgrIZxI3FuOoklr5DWQXKqUI

Senin, 18 Mei 2020

Podcast BacaBuku ed. 1: Manusia Oh Manusia


Assalamualaikum sobat sekalian dimanapun Anda berada,
Semoga Anda sehat selalu dan senantiasa berada dalam lindugan Allah Ta’ala,

Kali ini saya akan membuat sebuah konten, yang mungkin bisa disebut podcast bisa juga disebut dengan istilah lain. Konten ini saya beri nama Podcast BacaBuku, “Saya membaca, Anda mendengarkan”. Intinya adalah saya akan membacakan tulisan-tulisan yang menurut saya menarik dari buku-buku yang saya baca. Atau saya membacakan tulisan saya sendiri, yang dirangkum dari beberapa buku yang saya baca.

Tulisan ini bersumber dari sebuah buku yang berjudul “Inspiring Love” yang ditulis oleh Muhammad Rahmat Kurnia.

Manusia Oh Manusia

Telah datang seorang bijak di hadapan rumah seorang lelaki. Orang bijak itu terkejut tatkala mendapati lelaki itu sedang memukul seekor kucing.
Orang bijak itu bertanya kepada lelaki tersebut:
“Kenapa kamu memukul kucing yang lemah ini?”

Lelaki tersebut kemudian menjawab:
“Aku telah menjumpainya di sebuah lorong ketika ia dalam keadaan yang tersangat lemah dan kedinginan, kemudian aku mengambilnya dan memberinya makanan serta minuman.
Aku pelihara sehingga ia benar-benar sehat. Tetapi sesudah kucing itu sehat, ia membuang kotoran pada semua tempat di rumahku.

Kemudian berkatalah si orang bijak:
“Ini sebenarnya peringatan dari Allah kepada kita semua. Sesungguhnya Allah telah memelihara kita sejak dari kecil. Kita sangat lemah, lalu Allah beri kita makan, pakaian dan segala-galanya.
Tetapi setelah begitu banyak kebaikan dan nikmat Allah yang kita rasakan, kita durhaka kepadaNya, kita tidak melaksanakan perintahNya, kita belum ikut cara hidup kekasihNya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Lihatlah betapa baik dan sayangnya Allah, walaupun kita durhaka kepadaNya, dia masih belum menyiksa atau memukul kita dengan AzabNya.”

Kemudian pergilah orang bijak itu dan beristigfarlah lelaki tersebut karena mengenang dosa-dosanya. Jika Ia lambat diperingatkan oleh orang bijak itu, sudah tentu ia akan dimintai pertanggungjawaban di mahkamah Allah nanti atas tindakannya yang mencoba menyiksa kucing tersebut.

Sekian.
Sobat sekalian dimanapun Anda berada.
Semoga cerita singkat ini bisa meningkatkan kecintaan kita kepada Allah ta’ala dan kecintaan kita kepada makhluk ciptaanNya. Karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun dan Penyayang kepada hamba-hambanya.

Terimakasih,
Nantikan podcast BacaBuku selanjutnya,
Assalamualaikum warahmatulllah wabarakaatuh.

Berikut link videonya:



SahrulMadan APt.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Temu Bakat

Alhamdulillah, setelah sekian lama saya tidak menengok blogku yang tercinta ini, akhirnya hari ini, 11 Agustus 2017, saya kembali bercengkrama dengannya. Terimakasih guru, mentor kami, yang sudah memberikan tugas tuk menulis di blog masing-masing. Terimakasih banyak.

Dalam tugas tersebut, kami disuruh untuk mengisi sebuah tes personal branding di situs www.temubakat.com dan membuat resume terkait hasilnya serta memikirkan hal-hal menarik yang akan dilakukan untuk membranding diri sebagai Apoteker yang sukses dan bermanfaat bagi sesama.

Setelah mengikuti tes gratis pada situs Temu Bakat tersebut (recommended tuk dicoba, hehe), maka keluarlah kesimpulah hasilnya sebagi berikut: (Nb: Apa yang tertulis dibawah ini adalah hasil penilaian dari sebuah mesin, mohon maaf jika hasilnya berlebihan, hehe. Saya masih seperti madan yang dulu, hehe)

“LA ODE SAHRUL RAMADAN, anda adalah orang yang teratur, rapih, suka melayani dan segala sesuatunya harus direncanakan, suka sekali mengatur penempatan atau penugasan orang, dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih, senang mengkomunikasi ideanya, suka mengumpulkan berbagai informasi atau teratur, suka melayani orang lain dan mendahulukan orang lain, memiliki intuisi dalam memilih jalan terbaik menuju tujuan, senang menghayal tentang apa yang mungkin terjadi jauh kemasa depan.

Point pentingnya adalah, hasil tes tersebut memberikan sebuah motivasi yang positif buat diri untuk terus bergerak melakukan yang terbaik sesuai dengan potensi yang dimiliki. Berbicara terkait potensi, pada tes tersebut juga memperlihatkan kepada kita terkait Potensi Kekuatan dan Kelemahan yang dimiliki. Dua hal yang sangat penting untuk diketahui tentunya agar bisa mengambil keputusan dengan tepat dalam setiap tindakan yang dilakukan.

(Saya kurang cakep tuk menjabarkan terkait hal di atas karena memang bukan bidang saya, hehe, biarlah data-data tersebut menceritakan dirinya sendiri. Bingung yah? Apalagi saya. hehe)

Intinya adalah sebagaimana yang dijabarkan pada hasil tersebut, bahwa menemukan diri bukan berarti hanya menemukan potensi kekuatan saja, tetapi juga sama pentingnya untuk menemukan keterbatasan (potensi kelemahan) diri kita. Setiap makhluk diciptakan dengan kekuatan dan keterbatasan. Sebuah tag line menarik bertulisan:

"FOKUS PADA KEKUATAN DAN SIASATI KETERBATASAN"

Fokus pada kekuatan berarti bahwa kedepan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata. 

Kemudian, hal-hal menarik apa yang akan dilakukan untuk membranding diri sebagai Apoteker yang sukses dan bermanfaat buat sesama?

Buat saya pribadi, tidak ada hal yang paling menarik dalam membranding diri sebagai seorang manusia baik sebagai Apoteker atau pun yang lainnya selain apa yang sudah dikatakan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bahwa “Sebaik-baik Manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain”. Hal tersebut yang kemudian menjadi patron, pedoman saya dalam melakukan sesuatu.

Sebagai seorang apoteker yang kini sedang mengelola sebuah apotek, maka sebisa mungkin dengan potensi yang dimiliki, bisa memberikan manfaat buat apotek dan orang-orang yang terkait di dalamnya, serta bermanfaat buat masyarakat yang membeli barang di apotek. Memberikan pelayanan yang terbaik (Senyum, Sapa, Salam), sebisa mungkin memberikan informasi terkait obat yang dibeli, menjual barang dengan harga yang terjangkau, dan jujur dalam berdagang adalah hal yang semoga bisa terus dijaga.

Ada hal yang menarik sebagai implementasi dari jujur dalam berdagang tersebut yang saya praktekkan adalah, ada beberapa kasus dimana saya menyarankan kepada konsumen untuk tidak membeli satu jenis obat yang berdasarkan hasil diskusi kami, bahwa dia tidak membutuhkan obat tersebut. Kalau dari segi bisnis, tentu saya rugi karena barang saya tidak jadi laku, tetapi dari segi psikologi, saya berhasil menarik perhatian konsumen tersebut, sehingga dia percaya dengan saran yang saya berikan. Dan menurut saya, hal tersebut lebih tinggi nilainya dibanding rupiah. Cara berdagang seperti itulah yang diajarkan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan kemudian dicontoh oleh sahabat-sahabat beliau. Semoga Allah senantiasa memberi saya kesempatan untuk mencontoh Beliau Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Aamiinn.

Hal lainnya yang ingin saya lakukan adalah, kedepan saya akan berkolaborasi dengan komunitas sosial yang bergerak dibidang pendampingan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Dimana, kami akan menyuplai obat-obat yang dibutuhkan oleh pasien-pasien yang di dampingi oleh komunitas tersebut. Dan ikut berperan aktif dalam mengkampanyekan program pemerintah yakni “Gerakan Masyarakt Cerdas Menggunakan Obat”. Memberi beasiswa pendidikan buat anak yang kurang mampu di area sekitar apotek. Sesekali berbagi paket sembako dengan beberapa item obat di dalamnya untuk masyarakat kurang mampu, terutama di wilayah sekitaran apotek. Dan Insya Allah masih banyak hal menarik lainnya yang bisa dilakukan. Semoga Allah memberikan petunjuknya.

Mungkin cukup sekian sedikit resume dari saya, karena waktu sudah menjelang pagi dan batas pengumpulan tugas ini sudah mau lewat maka saya tulisan ini saya tutup dengan mengucap Alhamdulillah, akhirnya tugas selesai juga. hehe. 
Semoga bisa memberi manfaat. Mohon saran dan masukannya. Terimakasih.

Baubau, 11082017
Sahrul_Madan, Madanosin.