Alhamdulillah, setelah sekian lama saya
tidak menengok blogku yang tercinta ini, akhirnya hari ini, 11 Agustus 2017,
saya kembali bercengkrama dengannya. Terimakasih guru, mentor kami, yang sudah
memberikan tugas tuk menulis di blog masing-masing. Terimakasih banyak.
Dalam tugas tersebut, kami disuruh untuk
mengisi sebuah tes personal branding di situs www.temubakat.com
dan membuat resume terkait hasilnya serta memikirkan hal-hal menarik yang akan
dilakukan untuk membranding diri sebagai Apoteker yang sukses dan bermanfaat
bagi sesama.
Setelah mengikuti tes gratis pada situs
Temu Bakat tersebut (recommended tuk dicoba, hehe), maka keluarlah kesimpulah
hasilnya sebagi berikut: (Nb: Apa yang tertulis dibawah ini adalah hasil
penilaian dari sebuah mesin, mohon maaf jika hasilnya berlebihan, hehe. Saya masih
seperti madan yang dulu, hehe)
“LA ODE SAHRUL RAMADAN, anda adalah orang yang teratur, rapih, suka melayani dan
segala sesuatunya harus direncanakan, suka sekali mengatur penempatan atau
penugasan orang, dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun
sedang sedih, senang mengkomunikasi ideanya, suka mengumpulkan berbagai
informasi atau teratur, suka melayani orang lain dan mendahulukan orang lain,
memiliki intuisi dalam memilih jalan terbaik menuju tujuan, senang menghayal
tentang apa yang mungkin terjadi jauh kemasa depan.
Point pentingnya adalah, hasil tes tersebut
memberikan sebuah motivasi yang positif buat diri untuk terus bergerak
melakukan yang terbaik sesuai dengan potensi yang dimiliki. Berbicara terkait
potensi, pada tes tersebut juga memperlihatkan kepada kita terkait Potensi Kekuatan
dan Kelemahan yang dimiliki. Dua hal yang sangat penting untuk diketahui
tentunya agar bisa mengambil keputusan dengan tepat dalam setiap tindakan yang
dilakukan.
(Saya kurang cakep tuk menjabarkan terkait hal di atas karena
memang bukan bidang saya, hehe, biarlah data-data tersebut menceritakan dirinya
sendiri. Bingung yah? Apalagi saya. hehe)
Intinya adalah sebagaimana yang dijabarkan pada hasil tersebut,
bahwa menemukan diri bukan berarti hanya menemukan potensi kekuatan saja,
tetapi juga sama pentingnya untuk menemukan keterbatasan (potensi kelemahan)
diri kita. Setiap makhluk diciptakan dengan kekuatan dan keterbatasan. Sebuah
tag line menarik bertulisan:
"FOKUS PADA KEKUATAN DAN SIASATI KETERBATASAN"
Fokus pada kekuatan berarti bahwa kedepan, luangkan waktu untuk
belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan.
Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam
mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya,
mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan
atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena
keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata.
Kemudian, hal-hal menarik apa yang akan dilakukan untuk membranding
diri sebagai Apoteker yang sukses dan bermanfaat buat sesama?
Buat saya pribadi, tidak ada hal yang paling menarik dalam
membranding diri sebagai seorang manusia baik sebagai Apoteker atau pun yang
lainnya selain apa yang sudah dikatakan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam bahwa “Sebaik-baik Manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang
lain”. Hal tersebut yang kemudian menjadi patron, pedoman saya dalam melakukan sesuatu.
Sebagai seorang apoteker yang kini sedang mengelola sebuah apotek,
maka sebisa mungkin dengan potensi yang dimiliki, bisa memberikan manfaat buat
apotek dan orang-orang yang terkait di dalamnya, serta bermanfaat buat masyarakat
yang membeli barang di apotek. Memberikan pelayanan yang terbaik (Senyum, Sapa,
Salam), sebisa mungkin memberikan informasi terkait obat yang dibeli, menjual
barang dengan harga yang terjangkau, dan jujur dalam berdagang adalah hal yang semoga
bisa terus dijaga.
Ada hal yang menarik sebagai implementasi dari jujur dalam
berdagang tersebut yang saya praktekkan adalah, ada beberapa kasus dimana saya
menyarankan kepada konsumen untuk tidak membeli satu jenis obat yang
berdasarkan hasil diskusi kami, bahwa dia tidak membutuhkan obat tersebut. Kalau
dari segi bisnis, tentu saya rugi karena barang saya tidak jadi laku, tetapi
dari segi psikologi, saya berhasil menarik perhatian konsumen tersebut,
sehingga dia percaya dengan saran yang saya berikan. Dan menurut saya, hal
tersebut lebih tinggi nilainya dibanding rupiah. Cara berdagang seperti itulah
yang diajarkan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan kemudian dicontoh
oleh sahabat-sahabat beliau. Semoga Allah senantiasa memberi saya kesempatan
untuk mencontoh Beliau Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Aamiinn.
Hal lainnya yang ingin saya lakukan adalah, kedepan saya akan
berkolaborasi dengan komunitas sosial yang bergerak dibidang pendampingan
kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Dimana, kami akan menyuplai obat-obat
yang dibutuhkan oleh pasien-pasien yang di dampingi oleh komunitas tersebut. Dan
ikut berperan aktif dalam mengkampanyekan program pemerintah yakni “Gerakan
Masyarakt Cerdas Menggunakan Obat”. Memberi beasiswa pendidikan buat anak yang
kurang mampu di area sekitar apotek. Sesekali berbagi paket sembako dengan
beberapa item obat di dalamnya untuk masyarakat kurang mampu, terutama di wilayah
sekitaran apotek. Dan Insya Allah masih banyak hal menarik lainnya yang bisa
dilakukan. Semoga Allah memberikan petunjuknya.
Mungkin cukup sekian sedikit resume dari saya, karena waktu sudah menjelang pagi dan batas pengumpulan tugas ini sudah mau lewat maka saya tulisan ini saya tutup dengan mengucap Alhamdulillah, akhirnya tugas selesai juga. hehe.
Semoga bisa memberi
manfaat. Mohon saran dan masukannya. Terimakasih.
Baubau, 11082017
Sahrul_Madan, Madanosin.