Sabtu, 12 Agustus 2017

Temu Bakat

Alhamdulillah, setelah sekian lama saya tidak menengok blogku yang tercinta ini, akhirnya hari ini, 11 Agustus 2017, saya kembali bercengkrama dengannya. Terimakasih guru, mentor kami, yang sudah memberikan tugas tuk menulis di blog masing-masing. Terimakasih banyak.

Dalam tugas tersebut, kami disuruh untuk mengisi sebuah tes personal branding di situs www.temubakat.com dan membuat resume terkait hasilnya serta memikirkan hal-hal menarik yang akan dilakukan untuk membranding diri sebagai Apoteker yang sukses dan bermanfaat bagi sesama.

Setelah mengikuti tes gratis pada situs Temu Bakat tersebut (recommended tuk dicoba, hehe), maka keluarlah kesimpulah hasilnya sebagi berikut: (Nb: Apa yang tertulis dibawah ini adalah hasil penilaian dari sebuah mesin, mohon maaf jika hasilnya berlebihan, hehe. Saya masih seperti madan yang dulu, hehe)

“LA ODE SAHRUL RAMADAN, anda adalah orang yang teratur, rapih, suka melayani dan segala sesuatunya harus direncanakan, suka sekali mengatur penempatan atau penugasan orang, dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih, senang mengkomunikasi ideanya, suka mengumpulkan berbagai informasi atau teratur, suka melayani orang lain dan mendahulukan orang lain, memiliki intuisi dalam memilih jalan terbaik menuju tujuan, senang menghayal tentang apa yang mungkin terjadi jauh kemasa depan.

Point pentingnya adalah, hasil tes tersebut memberikan sebuah motivasi yang positif buat diri untuk terus bergerak melakukan yang terbaik sesuai dengan potensi yang dimiliki. Berbicara terkait potensi, pada tes tersebut juga memperlihatkan kepada kita terkait Potensi Kekuatan dan Kelemahan yang dimiliki. Dua hal yang sangat penting untuk diketahui tentunya agar bisa mengambil keputusan dengan tepat dalam setiap tindakan yang dilakukan.

(Saya kurang cakep tuk menjabarkan terkait hal di atas karena memang bukan bidang saya, hehe, biarlah data-data tersebut menceritakan dirinya sendiri. Bingung yah? Apalagi saya. hehe)

Intinya adalah sebagaimana yang dijabarkan pada hasil tersebut, bahwa menemukan diri bukan berarti hanya menemukan potensi kekuatan saja, tetapi juga sama pentingnya untuk menemukan keterbatasan (potensi kelemahan) diri kita. Setiap makhluk diciptakan dengan kekuatan dan keterbatasan. Sebuah tag line menarik bertulisan:

"FOKUS PADA KEKUATAN DAN SIASATI KETERBATASAN"

Fokus pada kekuatan berarti bahwa kedepan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata. 

Kemudian, hal-hal menarik apa yang akan dilakukan untuk membranding diri sebagai Apoteker yang sukses dan bermanfaat buat sesama?

Buat saya pribadi, tidak ada hal yang paling menarik dalam membranding diri sebagai seorang manusia baik sebagai Apoteker atau pun yang lainnya selain apa yang sudah dikatakan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bahwa “Sebaik-baik Manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain”. Hal tersebut yang kemudian menjadi patron, pedoman saya dalam melakukan sesuatu.

Sebagai seorang apoteker yang kini sedang mengelola sebuah apotek, maka sebisa mungkin dengan potensi yang dimiliki, bisa memberikan manfaat buat apotek dan orang-orang yang terkait di dalamnya, serta bermanfaat buat masyarakat yang membeli barang di apotek. Memberikan pelayanan yang terbaik (Senyum, Sapa, Salam), sebisa mungkin memberikan informasi terkait obat yang dibeli, menjual barang dengan harga yang terjangkau, dan jujur dalam berdagang adalah hal yang semoga bisa terus dijaga.

Ada hal yang menarik sebagai implementasi dari jujur dalam berdagang tersebut yang saya praktekkan adalah, ada beberapa kasus dimana saya menyarankan kepada konsumen untuk tidak membeli satu jenis obat yang berdasarkan hasil diskusi kami, bahwa dia tidak membutuhkan obat tersebut. Kalau dari segi bisnis, tentu saya rugi karena barang saya tidak jadi laku, tetapi dari segi psikologi, saya berhasil menarik perhatian konsumen tersebut, sehingga dia percaya dengan saran yang saya berikan. Dan menurut saya, hal tersebut lebih tinggi nilainya dibanding rupiah. Cara berdagang seperti itulah yang diajarkan oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan kemudian dicontoh oleh sahabat-sahabat beliau. Semoga Allah senantiasa memberi saya kesempatan untuk mencontoh Beliau Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Aamiinn.

Hal lainnya yang ingin saya lakukan adalah, kedepan saya akan berkolaborasi dengan komunitas sosial yang bergerak dibidang pendampingan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Dimana, kami akan menyuplai obat-obat yang dibutuhkan oleh pasien-pasien yang di dampingi oleh komunitas tersebut. Dan ikut berperan aktif dalam mengkampanyekan program pemerintah yakni “Gerakan Masyarakt Cerdas Menggunakan Obat”. Memberi beasiswa pendidikan buat anak yang kurang mampu di area sekitar apotek. Sesekali berbagi paket sembako dengan beberapa item obat di dalamnya untuk masyarakat kurang mampu, terutama di wilayah sekitaran apotek. Dan Insya Allah masih banyak hal menarik lainnya yang bisa dilakukan. Semoga Allah memberikan petunjuknya.

Mungkin cukup sekian sedikit resume dari saya, karena waktu sudah menjelang pagi dan batas pengumpulan tugas ini sudah mau lewat maka saya tulisan ini saya tutup dengan mengucap Alhamdulillah, akhirnya tugas selesai juga. hehe. 
Semoga bisa memberi manfaat. Mohon saran dan masukannya. Terimakasih.

Baubau, 11082017
Sahrul_Madan, Madanosin.

Selasa, 24 Januari 2017

Rindu Ibuku


Rindu Ibuku

Kududuk seorang diri
Di bawah pohon pinus yang berjajar rapi
Sembari meminum secangkir kopi
Yang menemaniku di sejuknya sore hari

Riak ombak yang menari-nari
Menggoda hayalku tuk berimajinasi
Menjelajahi luas samudra yang tak bertepi
Menerawang jauh ke dalam sepi

Sembari mataku ikut menyaksi
Melihat sang ibu dan anaknya beraksi
Berlari-lari dan tak mau berhenti
Membuat sang ibu siaga tingkat tinggi
Demi menjaga si buah hati

Namun...
Tiba-tiba sadarku menyentuh hati
Teringat tangisan sedih dari sang abi
Mengantar ibuku yang telah pergi
Jauh dan tak akan kembali

Oh Tuhan sang Illahi Rabbi
Hati ini rindu sekali
Rindu ibuku yang telah pergi
Kini sendiri di lubang yang sepi

Sungguh durhaka diri ini
Yang lalai berbenah diri
Meski untuk berdoa di waktu sepi
Seolah tak ada waktu lagi

Oh Tuhan Sang Illahi Rabbi
Pemilik samudra yang tak bertepi
Kumohon, kabulkan doa ini

"Allahummagfirlii waliwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayani shaghira"
Aamiin ya Rabbal alamin 

Baubau, 08012017
SahrulMadan Apt.

Bu Nurmin Membakar Semangatku tuk Berbagi


Jum'at 23 Des '16, selepas sholat maghrib dengan mengendarai si Duldul, saya mengelilingi pusat Kota Baubau untuk survei target BPS (Berbagi Paket Semabko). Setelah melewati lapangan tembak, pas di perempatan jln. kelapa, saya berhenti tidak jauh dari klinik bersalin. Dari kejauhan, saya amati seorang Ibu paruh baya dengan pakaian lusuh memikul 3 karung hasil mengais barang bekas dibahunya. 

Saat itu, kendaraan agak lenggang, tetapi dia terlihat ragu untuk menyebrang. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya berhasil juga. Diseberang jalan, beliau masih sempat mengecek tong sampah, berharap ada tambahan buat mengisi karungnya yang masih lowong. Saat itulah saya meluncur untuk mendekatinya.


Saya: Ibu tinggal dimana?
Bu Nur: di pala tiga, belakangnya rumah kembar.
Saya: Oo (agak bingung). Sinimi saya antar?
Bu Nur: Tapi saya mau singgah di situe belikan roko suamiku.
Saya: Suamita dakerja apakah?
Bu Nur: Eh kasian, da sudah tua, da sudah putih rambutnya, da cuman menanam2 itue di depan rumah.
Saya: Kastau suamita, berhentimi da merokok, nanti dasakit paru-parunya. Hehe Sinimi sa antar?
Bu Nur: Tidak apa-apakah?
Saya: Tidak ji, sinimi.
Bu Nur: Tapi saya mau singgah lagi di rumahnya itue, tetanggaku. Samau kasi singgakan ini telur sama gula pasir. Untuk 7 malamnya. Saya tidak enak juga, yang lain dasumbang baru saya tidak.
Saya:  (perasaanku bercampur aduk, seperti ditampar dari tidurku, woe bangun, beliau saja mau berbagi, akh, saya hanya terdiam, untung saya laki, kalo nda, mungkin air mataku jatuh, hehe)
Bu Nur: Tidak apa-apakah kalau kita bawa malam2? (Tanyanya dgn polos)
Saya: Nda apa-apaji, sinimi saya antar,
Bu Nur: Tapi bajuku dakotor, terus bau?
Saya: Kalau begitu, nanti besokpi kita antarkan itu, sinimi saya antar ke rumahta, sapa tahu besok2 saya jalan2 ke rumahta bawa sembako.

Akhirnya beliau mau juga saya antar pake motor bututku.

Alhamdulillah, tanggal 1 Januari 2017, saya kembali ke rumahnya membawa Paket Sembako, donasi dari sobat KSB. Seperti biasa, kami tak ingin berlama-lama di lokasi, melihat mereka tersenyum sudah cukup untuk mengobati hati yang kotor ini.


Terimakasih Bu Nur, Engkau telah mengajarkan kami tentang arti berbagi. Membakar semangatku tuk terus berbagi. :)

Baubau, 030117
Madanosin, Sahrul|Madan