Sabtu, 29 Maret 2014

Kisah Adzanku Sedikit Mirip Dengan Kisah Adzan Bilal


Selasa sore sebelas Februari dua ribu empat belas memiliki kesan yang mendalam dalam perjalanan hidupku di kota Makassar. Sebuah mesjid sederhana di kawasan pondokan Jalan Sahabat menjadi saksi. Di situlah untuk pertama kalinya saya mengumandangkan adzan di kota Daeng ini setelah tujuh tahun lamanya saya merantau meninggalkan kampung tercinta.

Momen itu sangat berkesan, karena memori masa lalu ketika masih di kampung kembali terbayang. Saat-saat indah menjadi Muadzin kembali menggelora di dada, membuat jantung berdetak cepat, sangat cepat. Seketika otak saya serasa terbius, sehingga terkadang cukup lama saya berhenti ketika mengumandangkan adzan. 

Rabu, 26 Maret 2014

Mengenang Kejayaan Lakilaponto FC


Lakilaponto adalah nama raja terkahir di Kerajaan Buton. Namanya kemudian berubah menjadi Sultan Murhum ketika kerajaan buton bertransformasi menjadi Kesultanan Buton. Jadi Lakilaponto adalah raja terkahir dan sultan pertama di Negeri Butuuni.

Ketika IMKB (Ikatan Mahasiswa Kota Baubau) di Makassar mengadakan pertandingan futsal antar klub dengan mengundang beberapa oraganda yang memiliki ikatan historis yang sama yaitu bernafaskan butuuni (Buton), kami adalah salah satu tim yang tertarik untuk meramaikan kegiatan tersebut. Nama Turnamennya adalah MIYABI CUP I (Miyana Butuuni Futsal Competition Cup I).

Sabtu, 22 Maret 2014

Mengenang Jasa Mencit


Mencit adalah makhluk yang sangat berjasa bagi farmasis. Tidak sedikit mahasiswa farmasi yang berhasil mendapatkan gelar sarjana karena jasanya. Dia rela mengorbankan nyawanya kepada mahasiswa tanpa pilih kasih dan tanpa pamrih. Jika dosen membantu mahasiswa untuk menyelesaikan studi dengan memberikan ilmu dan motivasi, dia membantu mahasiswa dengan caranya sendiri. Dia tidak butuh gelar pahlawan tanpa tanda jasa layaknya guru dan dosen. Dia hanya ingin dihargai dan hidup dengan tenang. Dia hanya butuh lingkungan yang bersih dan makanan yang cukup untuk hidup. Karena dia adalah mencit. Dia bukan manusia yang tidak pernah puas dan selalu meminta lebih.

Senin, 17 Maret 2014

Afrodisiaka dan Parameternya

Kata afrodisiaka bukanlah kata yang asing ditelinga anak farmasi atau tenaga kesehatan lainnya. Sebenarnya masyarakat umum juga tahu tentang afrodisiaka ini, hanya saja mereka menyebutnya dengan istilah lain yaitu obat kuat. Hampir semua masyarakat, terutama yang sudah dewasa mengenal istilah obat kuat.  Dalam dunia medis, afrodisiaka bisa diartikan sebagai obat kuat.

Pada tulisan sebelumnya yang berjudul “Dari Bulu babi ke Afrodisiaka” saya menuliskan secara singkat tentang afrodisiaka. Pada tulisan ini saya masih menulis tentang afrodisiaka, tetapi lebih fokus pada parameter-parameter yang bisa digunakan untuk melihat efek dari afrodisiaka tersebut.

Jumat, 14 Maret 2014

Dari Bulu Babi ke Afrodisiaka

Indonesia merupakan negara maritime dengan luas lautan mencapai 5,8 juta km2 yang terdiri dari perairan teritorial, perairan laut 12 mil dan perairan ZEE Indonesia. Indonesia juga memiliki 17.504 buah pulau dengan  panjang garis pantai 104.000 km. Karakteristik ini menjadikan Lautan Indonesia merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia, memiliki 8.500 species ikan, 555 species rumput laut dan 950 species biota terumbu karang.

Pada umumnya masyarakat Indonesia lebih memilih untuk tinggal di daratan walaupun tidak sedikit pula yang memanfaatkan laut sebagai sumber kehidupan. Tetapi ada sebagian kecil masyarakat yang memilih untuk tinggal dan hidup bersama laut. Mereka adalah suku bajo yang tersebar hampir di seluruh pesisir Indonesia.

Suatu ketika saya pernah berdiskusi dengan salah seorang yunior. Kami mendiskusikan tentang kekayaan biota laut Indonesia. Indonesia memiliki banyak biota laut, namun penelitian dalam bidang itu masih sangat jarang ditemukan. Yunior saya tersebut kemudian tergerak untuk melakukan penelitian tentang bahan alam laut.

Kamis, 13 Maret 2014

Buah Pikiranku Tentang PIM

KRS (Kritik dan Saran) Untuk PIM!


Ketika pertama kali mebaca nama dari majalah mini ini “PIM”, pikiranku langsung tertuju pada bahasa latin Periculum In Mora yang disingkat PIM juga. Awalnya saya mengira nama PIM ini merujuk pada bahasa latin tersebut tetapi ternyata PIM ini adalah singkatan dari Pharmacy In Mini-magazine. Menurut saya, dari segi nama cukup menarik dan sempat membuat saya tertipu. Walaupun dari segi singkatan mungkin kurang original tetapi jika majalah mini ini konsisten dan selalu menyajikan tulisan-tulisan yang menarik dan bermanfaat maka PIM ini bisa saja akan lebih terkenal di farmasi dari pada PIM yang satunya (Periculum In Mora). 

Saya sangat mengapresiasi usaha dari adik-adik untuk membuat PIM ini. Sehingga saya sudah menghatamkannya beberapa kali. Oleh karena itu, izinkanlah saya untuk membagi buah pikiranku yang sempat terbayang-bayang di otakku setelah menghatamkan PIM ini beberapa kali kepada tim redaksi. Semoga bisa bermanfaat. 

Sabtu, 08 Maret 2014

Jangan Marah Dibilang Mirip Kambing


“Jangan marah, bagimu surga…” ungkapan hadits ini pernah terlontar dari lisan Rasulullah saw. Ungkapan sederhana dari lisan seorang rasul yang dianugrahi Al-Jawami’ Al-Kalim, yang artinya perkataan yang jelas, singkat, namun sarat makna.

Marah merupakan salah satu emosi pokok manusia, selain sedih, gembira dan sekian banyak emosi lainnya. Begitu banyak hal bisa terjadi hanya disebabkan karena kemarahan, yang akibatnya seringkali tidak disadari sebelumnya oleh sipelaku marah.

Suatu ketika saya pernah merasa kesal atau sebut saja marah karena disebut seperti kambing oleh teman saya. Sebenarnya saya kesal bukan karena saya yang disamakan seperti kambing tetapi karena kekurang pahaman dia tentang kenapa saya memelihara jenggot. Berjenggot adalah perintah dari Rasulullah saw. oleh karena itu ketika dia menyamakan saya dengan kambing berarti secara tidak langsung dia juga menyamakan Rasulullah saw. dengan kambing. Itulah yang membuat saya cukup kesal.

Rabu, 05 Maret 2014

Butuuni, Mitos dan realitas



Butuuni, Mitos dan realitas 

Bukan dua kutub yang sama dan saling tolak menolak,
 Mereka adalah dua kutub berbeda yang saling tarik menarik,
 Disatu sisi mitos lebih dipercayai,
Oleh mereka yang bernafas mistis,
 Di sisi lain Realistis diagung-agungkan,
 Oleh mereka yang berjiwa Rasionalis, 

Mitos dan realistis,
 Adalah jati diri
 Membangun dan membentuk karakter diri
Jika kita berdiri di atas pijakan ini
Maka suatu hari nanti
Ketika kita mati
Dan hidup kembali
Kita akan mengerti
Bahwa semua ini
Tidaklah berarti

Kita akan memahami
Mendebat mitos dan realistis ini
Hanya menambah isi otak kiri
Hanya menyiksa diri
Dengan sesuatu yang tidak pasti
Bagi mereka yang tidak menyukai
Dengan ilmu yang tidak pasti

Jika ingin yang pasti-pasti
Butuuni negeri para sultani
Yang bernafas Islami
Jadikan Qurani dan sunnah nabi
Menjadi fondasi
Yakini
Pasti Butuuni
Akan berdiri menginjak bumi
Menggapai nikmat surgawi
Bukan hanya saat ini
Tapi sampai kita mati

Abu_Laosar,

Minggu, 02 Maret 2014

Kematian Mengingatkan Kita tentang Waktu

Waktu,


"Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam  kerugian, terkecuali orang-orang yang beriman, beramal sahaleh, saling mengajak dalam kebenaran dan saling mengajak dalam kesabaran".

Itu adalah salah satu surah dari Al-Qur'an yang menggambarkan kepada kita tentang pentingnya waktu. Disaat nafas masih berhembus dari hidung kita, jantung masih berdetak memompa darah keseluruh tubuh, disaat itulah manusia senantiasa berada dalam kerugiaan. terkecuali bagi mereka yang menggunakan tiap detik hembusan nafasnya dan tiap detik hentakan aliran darah yang menyuplai energi keseluruh tubuh untuk beribadah kepada Allah swt. Maka mereka tidaklah termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi.

Pernahkan anda menghadiri acara pemakaman saudara, keluarga atau kerabat anda ?

Sabtu, 01 Maret 2014

Membangun Istana dengan Rawatib


Sudah lama rasanya artikel ini ingin saya tulis. Setiap kali tangan ini ingin menari-nari di atas keyboard selalu saja ada hal yang menghalangi. Tetapi pagi tadi setelah shalat subuh, raga ini menjadi semangat ’45 untuk manuliskannya.

Semangat itu muncul setelah mendengarkan beberapa bacaan hadits yang dibacakan oleh imam masjid ditempatku melaksanakan shalat subuh. Hadits yang dibacakan kebetulan berhubungan dengan artikel yang ingin saya tulis. Selain itu, diakhir-akhir penyampaiannya, sang imam menganjurkan kepada jamaah agar menyampaikan isi dari hadits tersebut kepada mereka yang belum sempat mendengarkannya.

Berbagi, saling ingat mengingatkan adalah salah satu hal yang sangat saya sukai. Oleh karena itu, ketika imam menghimbau kami untuk membaginya kepada orang lain, bibirku tak henti-hentinya tersenyum, langkah kakiku tak terasa lagi karena otakku terus berpikir memikirkan kata demi kata yang ingin saya tuliskan.