Minggu, 30 Januari 2011

Waktu Untuk Ilmu dalam Sebuah Buku

Ibnu Aqil Al-Hambali pernah berkata :” Tidak halal bagiku menyia-nyiakan 1 jam dari umurku sehingga lisanku berhenti dari mudzakarah (berdiskusi, berdzikir) serta bertukar pikiran dan mataku dari MEMBACA”. 

Subhanallah, betapa besar kecintaan Ibnu Aqil Al-Hambali terhadap ilmu pengetahuan sehingga ia tak mau menyiakan-nyiakan waktunya dari hal-hal yang tidak berguna, ia senantiasa memanfaatkannya untuk beerdiskusi, berdzikir, bertukar pikiran, dan membaca.
Bisakah kita seperti itu ? Hayatilah perintah Allah sebagaimana  tertuang dalam Al-Qur’an surat Al ‘Ashr yang artinya :

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran.”

Buku Itu Abadi

Teman !! Inilah sepenggal kisah nyata penuh inspirasi yang menggambarkan bahwa Buku itu abadi dan merupakan sumber ilmu yang istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber ilmu lainnya seperti ceramah, talkshow, seminar, workshop, kaset ceramah, vcd kajian, internet, dan lain-lain.
Tahukah kamu peristiwa pengkodifkasian Al-Qur’an sang sumber ilmu itu?
Pada zaman Rasulullah saw., Al-Qur’an belumlah dibukukan seperti sekarang. Seperti yang sudah banyak kita ketahui bahwa bangsa Arab pada masa itu adalah bangsa yang masyarakatnya masih ummi (buta huruf), sehingga mereka mencerna Al-Qur’an dengan cara menghafalkannya. Tetapi selain itu Rasulullah saw juga menganjurkan agar menuliskannya di batu, kulit binatang, pelepah tamar (kurma) dan apa saja yang bias disusun dalam suatu surat. Rasul melarang menulis yang lain selain Al-Qur’an, untuk menjaga agar tidak terjadi campur aduk dengan Al-Hadits.

Sabtu, 01 Januari 2011

Rembulan Terperangkap di Tengah Kesunyian Malam

Ditengah kesunyian malam, seperti biasanya seekor kelelawar lapar keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dengan penglihatan yg tajam dan pendengaran yang peka, kelelawar tesebut berpatroli dijalur yang sama yangg selalu ia lalui tiap malamnya. 

Tidak seperti pada malam-malam sebelumnya, malam itu terdapat sesuatu yg mengejutkan si kelelawar. Dia menyaksikan REMBULAN terperangkap oleh kesunyian malam bersama dengan VENUS. Hal tersebut membuat cahaya rembulan yang biasa membantu kelelawar menjadi redup oleh VENUS. kelelawar seakan tak percaya menyaksikan hal tersebut. Rembulan yang indah, yang selalu setia menghiasi malam, memberi kecerian dan harapan kepada pecinta malam. 

Tetapi,  Sangat disesalkan cahaya yang biasa terpancarkan dari wajah rembulan yang indah itu harus ternodai. Semua telah terjadi, REMBULAN telah terperangkap oleh kesunyian malam. Semoga REMBULAN tidak terperangkap selama-lamanya sehingga dia sadar bahwa banyak BINTANG di sekelilingnya yang setia menemani, memberi cahaya untuk mengeluarkannya dari perangkap VENUS di setiap malamnya.
Makassar, 2312010, pkl 02.30, terinspirasi ketika membeli nasi goreng..!!!