Jumat, 09 September 2016

Kopi_Bareng Guru-Guru Ngaji dadakan


Saya salut dan bangga dengan mereka, anak muda, pekerja keras, tholibul ilm dan pecinta sunnah Rosul. Semoga Allah menjadikan kita istiqomah di atas sunnah.

Sekitar sepuluh tahun lalu, mereka masih duduk dilingkaran-lingkaran kecil menunggu giliran tuk mengaji. Sekarang, kami duduk, bercerita, bertukar pikiran, berdiskusi, bercanda dan menikmati malam di Kotamara dengan status yang sama, yakni guru ngaji. Ternyata saya sudah tua saudara-saudara. Hehehe.

Diantara mereka, ada yg baru-baru saja ujian sidang, semoga Allah berkahi. Ada yang lagi kerja keras ngumpulin duit buat kuliah, semoga Allah mudahkan. Ada yang baru habis kena tilang, semoga Allah mudahkan, dan ada yang sudah beberapa bulan selesai tapi masih PW (posisi wuenak) dengan hobinya ngajar ngaji dan ngurus komunitas berbagi, semoga Allah segera beri petunjuk. Hehe.

Mereka adalah guru-guru ngaji dadakan yang selalu membantu ngajar ngaji ba'da maghrib kalo nda ada jadwal kajian dan pembelajaran bahasa Arab. Mereka nda bisa bantu di jadwal ngaji sore karena sibuk bertebaran mencari rezki, sehingga guru ngaji sorenya kerepotan. Hehe, Semoga Allah mudahkan.

Kopi_Bareng mereka membuatku merasa yakin menatap kedepan, optimis dalam melangkah, karena alhamdulillah saya tidak sendiri. Ada mereka yang siap membantu. :) Yakinlah, sebaik-baik rencana adalah rencana Allah, maka perbanyaklah teman-teman yg mencintai Allah agar Allah mudahkan setiap rencana-Nya. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dalam ketaatan kepadanya. :)

Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman:


“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah menjadikan persaudaraan ini senantiasa berjalan di atas ketakwaan kepada-Nya.


Kotamara, 20160902
Sahrul_Madan, Madanosin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar