Allah
Ta’ala telah memerintah Maryam, ibunda Nabi Isa A.s saat hendak melahirkan,
untuk memakan kurma masak yang masih basah,
“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa
Ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Ia berkata, ‘Aduhai, alangkah baiknya
aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi
dilupakan.’ Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, ‘Janganlah kamu
bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan
goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang
hatilah kamu” (Maryam [19]: 23-26).
Berdasarkan
banyak penelitian terhadap kurma-kurma masak, terbukti bahwa kurma yang sudah
betul-betul masak mengandung zat penguat rahim, memperkuat otot-otot rahim pada
bulan-bulan akhir kehamilan sehingga membantu proses persalinan dan membantu
meminimalkan pendarahan yang terjadi setelah melahirkan. Kurma basah juga
membantu memudahkan dan memperlancar proses persalinan, dengan cara
membersihkan usus besarnya. Kurma basah juga membantu mengembalikan rahim ke
posisinya yang normal sebelum masa hamil.