Allah
Ta’ala telah memerintah Maryam, ibunda Nabi Isa A.s saat hendak melahirkan,
untuk memakan kurma masak yang masih basah,
“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa
Ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Ia berkata, ‘Aduhai, alangkah baiknya
aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi
dilupakan.’ Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, ‘Janganlah kamu
bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan
goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang
hatilah kamu” (Maryam [19]: 23-26).
Berdasarkan
banyak penelitian terhadap kurma-kurma masak, terbukti bahwa kurma yang sudah
betul-betul masak mengandung zat penguat rahim, memperkuat otot-otot rahim pada
bulan-bulan akhir kehamilan sehingga membantu proses persalinan dan membantu
meminimalkan pendarahan yang terjadi setelah melahirkan. Kurma basah juga
membantu memudahkan dan memperlancar proses persalinan, dengan cara
membersihkan usus besarnya. Kurma basah juga membantu mengembalikan rahim ke
posisinya yang normal sebelum masa hamil.
Seorang
wanita menghadapi sebuah pekerjaan besar saat melahirkan dan itu membutuhkan
banyak zat gula ringan dan kuantitas seimbang serta jenis khusus mudah dicerna
oleh lambung dan mudah diserap oleh tubuh, seperti yang terdapat pada kurma
basah. Oleh sebab itu, banyak para ahli kandungan yang memberikan campuran air
dan gula kepada wanita yang sedang hamil, yakni saat ia melahirkan, dalam
bentuk cairan gula. Al-Qur’an sendiri telah menegaskan tentang pentingnya
pemberian cairan dan zat-zat gula, dengan firmanNya, “Maka makan dan minumlah…”.
Para
pakar moderen dan klasik telah bersepakat tentang urgensi kurma masak yang
masih basah bagi wanita bersalin. Sebagaimana beberapa mukjizat Al-Qur’anul
Karim dan sunnah Nabawiyyah juga berhasil disingkap oleh banyak peneliti dan
pengkaji dimana kedua bentuk wahyu itu telah menggiring mereka untuk mengetahui
berbagai rahasia ilmu kedokteran yang sebelumnya tidak terbayangkan oleh
mereka.
Maha
suci Allah yang telah menciptakan manusia dan memberinya petunjuk untuk
melakukan apa saja yang berguna bagi dirinya dan berguna pula untuk mengatur
kondisinya.
Allah
berfirman “Musa berkata, ‘Rabb kami ialah
(Rabb) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya,
kemudian memberinya petunjuk.” (Thaha [20]” 50).
Allah
juga berfirman, “Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami disegenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan
apakah Rabbmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala
sesuatu?” (Fushishilat [41]: 53).
Semoga
bermanfaat,
Abu
Laosar al-Buthony,
Di
kutip dari buku Khasiat kurma dan Mukjizat kurma ‘Ajwah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar