Senin, 20 Oktober 2014

Ibu, Aku Mencintaimu



Ibu, Aku Mencintaimu
Ibu, Aku Mencintaimu
Ibu, Aku Mencintaimu
Ibu, Aku Mencintaimu
Ibu, Aku Mencintaimu
Ibu, Aku Mencintaimu
Ibu, Aku Mencintaimu

Ibu, aku ingin sekali memenuhi tulisan ini dengan kalimat-kalimat penuh cinta untukmu. Tetapi, itu pasti takkan cukup untuk mengungkapkan perasaan cinta yang bersemayam di dalam hatiku untukmu, karena cintaku padamu Ibu, telah menyatu dengan jiwa dan ragaku. Cintaku padamu, tak kan padam hingga Allah Jalla Jalaluh, pemilik cinta yang sesungguhnya menariknya bersama dengan ruhku, untuk berkumpul bersamamu di JannahNya, saurgaNya, yang kita kekal di dalamnya.


Ibu, aku sangat mengenal dirimu seperti halnya dikau ibuku tercinta mengenal diriku. Sembilan bulan lamanya diriku menyatu denganmu di dalam rahimmu, merasakan hangatnya penjagaanmu, perlindungan, kasih sayangmu, dan segalanya darimu. Dua puluh empat tahun lamanya dikau membesarkanku, mendidikku, membuka cakrawala berpikirku, mengerahkan segenap jiwa dan ragamu untukku dan untuk kami anak-anakmu. Ibu sungguh besar kasih sayangmu, sungguh besar jasa-jasamu.

Ibu, ikatan cinta yang terjalin diantara kita tak kan pernah terputus dan akan terus bersemi selama hayat masih dikandung badan. Cintaku padamu akan terus berbunga selama kaki ini masih bisa berdiri menghadap Illahi Rabbi, selama kepalaku masih bisa bersujud menunduk kepada Allah Jalla jalaluh, selama lisan ini masih bisa berucap meminta, memohon kepada Allah Rabbul alamin, selama hati ini tetap istiqamah mencintai Allah Ta’ala, selama itu, namamu Ibu, akan selalu terucap dari lisanku, lidah ini tak kan pernah jenuh menyebut namamu di hadapa Allah Jalla Jalaluh. Ibu, sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha mengetahui.

Ibu, terimakasih karena engkau telah mengajarkan kejujuran kepadaku,

Ibu, terimakasih karena engkau telah mengajarkan kepadaku agar tidak meninggalkan shalat lima waktu,

Ibu, terimakasih,
Ibu, aku adalah anakmu,
Ibu, aku adalah darah dagingmu,
Ibu, aku adalah putramu,
Ibu, aku adalah permatamu,

Ibu, aku akan selalu mengingat setiap tetes keringat yang curahkan untuk membesarkanku, menempaku menjadi lelaki yang penuh cinta, lelaki yang berani, lelaki yang cerdas, lelaki yang senantiasa menebar kebaikan, menebar senyuman.

Ibu, terimakasih,

Ibu, aku akan selalu menjadi permata untukmu,

Aku akan mengabdikan segenap jiwa dan ragaku untuk menebar kebaikan sebagaimana pesanmu,

Aku akan menjadi amal jariyah untukmu,

Aku akan berusaha semampuku untuk membuatmu bangga karena telah melahirkanku di dunia ini,

Ibu, tak terasa, setahun sudah lamanya telinga ini tak lagi mendengar suara merdumu, nasehat-nasehat sahdumu, tawamu, senyuman manismu, raut wajahmu yang penuh optimis, celotehanmu, dan segalanya darimu. Sungguh, semua itu, semua yang telah kau berikan padaku, yang telah kau ajarkan kepada kami anak-anakmu, akan menjadi pelajaran berharga yang takkan pernah hilang dalam benakku. Ibu, kau adalah inspirasiku.

Ibu, kami sekarang anak-anakmu berpencar mencari berkah Illahi Rabbi,

Kakakku Ani tercinta dan Adikku Ifulu yang tersayang masih setia di Baubau rumah kita tercinta,

Kakakku feri tersayang dan ponakanku Amira yang masih lucu-lucunya berada tidak jauh dari Baubau, Feri dan keluarga kecilnya membangun cinta di Mawasangka, mereka sering pulang ke rumah kita tercinta untuk berkumpul bersama Ani, ipulu dan ayah.

Kakakku Afni tercinta dan Tsabita, cucu pertamamu serta adikku Ajunu tersayang mereka membangun cinta, mencari kebahagiaan di Timika, daerah bagian Timur Indonesia.

Kakakku Feti tersayang dan Abdurrahman, cucu laki-laki pertamamu bersama keluarga kecilnya, mereka membangun cinta bersama di Mekkah Al-Mukarramah,

Sedangkan saya sendiri, masih setia mencari ilmu di kota daeng, demi mewujudkan cita-citamu, impianmu, yang selalu kau ucapkan ketika kita bertemu. Ibu, aku akan menuntut ilmu sampai jasad ini berpisah dengan ruhnya. Karena dengan ilmu, manusia akan menjadi bermanfaat bagi orang lain. 

Ibu, kami anak-anakmu boleh berada di tempat yang berbeda-beda, tetapi ikatan batin yang terjalin di antara kami akan tetap satu, karena kami berasal dari rahim yang satu, yaitu rahimmu ibu. Hati kami akan selalu terpaut satu sama lain, hati kami akan selalu terkait satu sama lain, jalinan cinta diantara kami akan semakin kuat dan terus menjadi kuat, karena kami adalah anakmu. Ibu, kami mencintaimu.

Kakak-kakakku dan adik-adikku yang aku cintai, Semoga Allah senantiasa memberikan RahmatNya kepada kalian semua, Semoga Allah senantiasa menlindungi kalian semua, Semoga Allah senantiasa menjaga kalian semua.



Kakak-kakakku dan adik-adikku yang aku cintai,

Setahun sudah, ibu kita tercinta pergi menuju sang Pemilik cinta yang sesungguhnya, Allah Azza wa jalla. Semoga Allah memberikan cintanya berupa kelapangan, ketenangan, kenyamanan, dan kesenangan kepada ibu kita tercinta di alam penantiannya dan diberi kemudahan untuk melalui jembatan sirotal mustakin menuju Jannah, surga Allah Jalla jalaluh.

Kakak-kakakku dan adik-adikku yang aku cintai,

Setiap yang bernyawa, pasti akan mengalami yang namanya kematian,

Oleh karena itu,
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa,
Cintailah Allah dengan sebenar-benarnya cinta,
Ingatlah Allah disetiap hembusan nafasmu,
Taatilah segala perintahNya dan jauhi segala LaranganNya,

Berdoalah kepada Allah,
Mintalah ampunan kepada Allah Azza wa jalla,
Bermohonlah kepadaNya, Agar Allah Ta’ala berkenan mengampuni segala dosa Ayah dan ibu kita tercinta,
Mintalah kepadaNya, agar Allah Ta’ala berkenan mengumpulkan kita sekeluarga kelak di dalam JannahNya, di dalam SurgaNya, Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita.
Kakak-kakakku dan adik-adikku yang aku cintai,

Jadilah amal jariyah untuk kedua orang tua kita, untuk ayah dan ibu kita, jauhilah hal-hal yang dapat menambah berat timbangan dosa mereka, perbanyaklah melakukan kebaikan agar timbangan pahala mereka menjadi berat sehingga ayah dan ibu kita terhindar dari siksa api neraka.

Kakak-kakakku dan adik-adikku yang aku cintai,
Doakan ayah dan ibu kita disetiap sujud-sujud kita, karena saat sujud adalah saat paling terdekat antara kita dengan Allah Jalla jalaluh. Mintalah ampunan kepada Allah atas segala dosa kedua orangtua kita, mintalah kepada Allah untuk memasukkan keduanya kedalam surgaNya. Sungguh, mintalah kepada Allah agar menjauhkan kedua orangtua kita dari neraka Jahannam walau hanya sebatas melihatnya. Sungguh, jangan sampai itu terjadi. Jangan sampai.

Semoga Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita.
Semoga Allah Ta’ala mewujudkan setiap niat-niat baik kita.
Sungguh hanya Allah Azza wa jalla yang bisa mewujudkan setiap keinginan kita.

Ya Allah,
Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sesungguhnya Engkau Maha Adil lagi Maha Bijaksana
Hanya Engkaulah yang dapat mengabulkan doa-doa kami,
Segala yang Engkau tetapkan adalah yang terbaik bagi kami dan bagi kedua orangtua kami,

Ya Allah,
Tetapkanlah ketetapanmu yang terbaik bagi kami dan kedua orang tua kami.

Ya Allah, Aku mencintaimu,
Ibu, aku mencintaimu,
Ayah, aku mencintaimu,
Kakak-kakakku dan adik-adikku, aku mencintai kalian semua,

Sekian,
Semoga Kita senantiasa berada dalam bingkai cinta Illahi Rabbi,
Saya,

La Ode Sahrul Ramadan/ Abu Laosar al-Buthony/ Madanosin.

2 komentar: