Senin, 10 November 2014

Makan dan Minum Sebagai Pokok Pengobatan



Bismillahirrahmaanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Pembaca sekalian yang insya Allah senantiasa dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla, pada kesempatan kali ini saya ingin menuliskan tentang kultum yang sempat saya bawakan di salah satu masjid yang berada di tempat saya menimbah ilmu. Kultum tersebut saya beri judul Makan dan Minum Sebagai Pokok Pengobatan. Tentunya hal ini berhubungan dengan kesehatan terutama pengobatan. Silahkan dibaca hingga akhir, semoga bermanfaat.

Makassar, Ba’da Maghrib, Senin 18 Muharram 1436 H/ 10 November 2014.

*******


Kaum muslimin yang di Rahmati Allah Jalla Jalaluh,

Ajaran agama islam yang kita cintai ini adalah ajaran yang sempurna. Agama islam tidak hanya mengajarkan kepada kita tentang perkara Diyniah belaka (perkara agama saja), tetapi juga mengajarkan kepada kita tentang pengobatan badan.

Al Iman Asy- Syafi’I Rahimallah Ta’ala mengatakan bahwa
Al Ilmu Ilman, Ilmu itu ada dua, yaitu:

1.    Ilmu tentang Diynniah (Ilmu agama)
2.    Ilmu tentang pengobatan badan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’anul karim surah Al A’araf ayat 31 yang artinya:

“…….Makan minumlah kalian jangan berlebih….”.

Al Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menyebutkan bahwa para ulama kita terdahulu, menyatakan bahwa separuh ayat ini merupakan pokok dari pengobatan.

Kemudian Al Iman Al Qurthubi Rahimallah Ta’ala ketika menafsirkan ayat ini, beliau membawakan sebuah kisah yang terjadi dimasa Khalifah Harun Al-Rasyid. Dimana pada saat itu, sang khalifah mempunyai seorang dokter khalifah yang beragama Nasarah, “benar kata Al Imam Asy- Syafi’I, hal ini menunjukkan bahwa sungguh umat Islam sejak dahulu kala telah mulain meninggalkan ilmunya yang sangat bermanfaat yaitu bahasa arab dan ilmu pengobatan, sehingga seorang dokter khalifah pada masa itu beragama nasarah”.

Kemudian dokter tersebut bertanya kepada seorang pemuda yang bernama Ali bin Husein, “Wahai pemuda, sesungguhnya agamamu itu tidaklah sempurna, karena agamamu itu hanya membahas tentang perkara dynniah saja, tidak membahas perkara yang lain”.

Kemudian pemuda tersebut menjawab,
Tidak, bahkan Rabb kami telah menurunkan ayat tentang pengobatan, telah mengumpulkannya dalam separuh ayat.”

Dan dokter tersebut bertanya,
Ayat yang mana? Kenapa saya tidak mengetahuinya” (Subhanallah, dokter nasarah tersebut juga membaca Al-Qur’an, terus bagaimana dengan kita? Semoga Allah menjadikan hati-hati kita senantiasa terikat dengan Al-Qur’an)

Kemudian, Alin bin Husein membacakan Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’araf ayat 31 yang artinya:

“…….Makan minumlah kalian jangan berlebih….”.

Dokter nasarah tersebut kemudian mengatakan,
“Benar, bahwa kitab dalam Agamamu tidak menyisakan satu ilmu pun kecuali telah kalian bahas.”

Subhanallah,
Hal ini menunjukkan bahwa, ulama-ulama kita terdahulu dan para pakar kedokteran di masa itu mengakui bahwa Makan dan minum jangan berlebih merupakan pokok dari pengobatan.

Makanan dan minuman yang kita konsumsi, sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Jika kita bisa mengaturnya dengan baik, menjaga pola makan dan minum kita maka hal tersebut bisa menjauhkan kita dari berbagai macam penyakit. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga pola makan dan minum kita maka hal tersebut bisa menjadi penyebab datangnya penyakit. Oleh karena itu menjaga pola makan dan minum merupakan tindakan preventif atau penjagaan kesehatan tubuh kita yang sangat baik.

Kemudian Al Imam Al-Qurthubi melanjutkan,
Pengobatan itu ada dua, yaitu:

1.    Pengobatan dengan menggunakan Ad dawa (obat)
2.    Pengobatan dengan Himyah (Pola hidup)

Jika keduanya bersatu kata beliau, maka penyakit tersebut akan sembuh dengan izin Allah. Akan tetapi, keduanya saling berhubungan dimana jika kita memiliki obat maka kita membutuhkan himyah/pola hidup. Sebagai contoh:

Seseorang yang terkena penyakit asam urat maka dia harus berpantang walaupun minum obat. Tetapi, ketika kita meninggalkan pantangan dan mengatur pola hidup dan pola makan kita maka walaupun kita tidak minum obat, penyakitnya akan berkurang dengan izin Allah tentunya. Hal ini menunjukkan bahwa kita lebih butuh Himyah atau pola hidup.

Rasulullah Shalallahi ‘alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada kita banyak hal tentang pola hidup yang sehat. Salah satunya yaitu yang berhubungan dengan pola makan dan minum.

Rasulullah Shalallahi ‘alaihi wa Sallam bersabda,
Tidaklah seorang anak Adam memenuhi suatu kantung yang lebih buruk dari perutnya. Bila tidak ada pilihan, maka cukuplah baginya sepertiga dari perutnya untuk makanan, sepertiga darinya untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, At-Tarmidzi, An-Nasai dan dishahikan oleh Al-Albani).

Subhallah, Allah Akbar,
Baginda kita, suri tauladan kita, Rasulullah Shalallahi ‘alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada kita tentang cara makan yang baik. Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum, karena sesungguhnya sesuatu yang berlebih-lebihan akan memberikan dampak yang buruk terhadap diri kita, dan Allah Jalla Jalaluh tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah sangat cinta kepada umatnya, Allah mengharamkan khamar, racun, dan lain sebagainya karena hal tersebut dapat merusak tubuh kita. Allah menyeru kepada umatNya untuk makan dan minum jangan berlebihan karena hal tersebut dapat membahayakan diri kita. 

Coba kita pikirkan, seandainya kita mengkonsumsi makanan secara berlebihan dengan tidak menyisakan sedikitpun ruang buat kita bernapas, tentunya hal tersebut akan membuat lambung kita tersikas, membuat kita tersedak, memicu timbulnya penyakit asma, membuat kita malas bekerja, malas beribadah dan sesunggunya hal tersebut menunjukkan sifat serakah kita sebagai manusia. Karena pada dasarnya esensi atau tujuan kita makan dan minum adalah untuk menegakkan tuang punggung kita sehingga kita memiliki energi untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.

Oleh karena itu, saudaraku sesama muslim yang senantiasa dirahmati Allah,

Mari kita praktekkan seruan Allah Ta’ala ini di dalam kehidupan kita,
Mari kita praktekkan ajaran nabi kita Muhammad Shalallahi ‘alaihi wa Sallam dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.

Maka “----makan dan minumlah kalian jangan berlebih..”

Demikianlah, apa yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Yang benar datangnya dari Allah Jalla wa A’ala dan yang salah datangnya dari saya pribadi sebagai hamba Allah yang tidak luput dari khilaf dan dosa, Allah dan RasulNya terbebas dari hal tersebut.

Assalaamu alaikum, warahmatullah wabarakaatuh,

Abu Laosar Al-Buthony
Makassar, 18 Muharram 1436 H
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar