Ini
merupakan sebuah bisikan yang aku bisikkan kepada engkau wahai saudariku yang
mulia,
Apakah
engkau pernah merenungkan tentang ciri-ciri bidadari surga?
Aku tegaskan bahwasanya engkau wahai muslimah lebih cantik daripada
mereka di sorga nanti
Engkau
lebih cantik daripada mereka di surga nanti
Sungguh engkau lebih unggul dari mereka dikarenakan ibadah sholat
dan qiyaamullail,
Setiap
sifat kekhususan milik bidadari surga, engkau lebih berhak atas itu,
Maka beramal sholehlah bersama dengan orang-orang yang beramal
'Atho'
as-sulami berkata kepada Malik bin Dinar, "Wahai Abu Yahya buatlah kami
rindu dengan surga...!!"
Wahai
'Atho' sesungguhnya di dalam sorga terdapat bidadari-bidadari yang mana
penduduk surga berbangga atas kecantikan dan keelokan mereka
Kalaulah
Allah tidak menetapkan kehidupan yang abadi bagi penduduk surga sungguh mereka
akan meninggal karena keelokan dan kecantikan mereka,
Maka
'Atho' selalu berduka cita dan sedih atas perkataan Malik bin Dinar
Dari
Yazid Ar-Roqosy dia berkata,
Telah
sampai kepadaku khabar bahwasanya sebuah cahaya memancar terang di dalam sorga,
tidak tersisa sedikitpun ruang kecuali cahaya itu memenuhinya,
Maka
ditanyalah cahaya apa itu..??
Dijawablah,
'Itu bidadari yang tertawa di hadapan suami mereka."
Berkata
Sholeh, "Seketika itu seorang pria menangis tersedu-sedu di pojok mesjid,
Ia pun tidak berhenti menangis sampai ia meninggal di tempat."
Telah
diriwayatkan kepada kita bahwasanya sebuah cahaya bersinar terang,
Cahaya
itu memancar dan ditanyakan siapa yang berada di surga,
Maka
dikatakan itu merupakan sinar terang nan berkilau dari gigi seri bidadari yang
tertawa di surga yang tinggi sebagaimana kalian ketahui,
Maka
apa pendapatmu terhadap seorang wanita yang jika ia tertawa di hadapan
suaminya, surga tersinari oleh gelak tawanya,
Jika
ia berpindah dari satu istana ke istana yang lain,
Engkau
katakan itu adalah matahari yang berpindah dari gugusannya,
Jika
ia hadir kepada suaminya, sungguh sangatlah indah saat-saat itu
Dan
jika ia menggandengna, sungguh sangatlah romantis gandengan dan pelukannya,
Obrolannya
merupakan daya pikat,
Jika
obrolan itu lama, maka tidaklah membosankan,
Jika
ia bersenandung,
Sungguh
menyejukkan pandangan dan membuaikan pendengaran
Jika
ia menghidur dan membahagiakan,
Sungguh
sangatlah romantis dikala itu,
Jika
ia mencium,
Maka
tiada sesuatupun yang menandingi ciuman itu,
Jika
ia memberikan sesuatu,
Maka
tiada sesuatu pun yang lebih lezat dan enak dari pemberian itu,
Oleh
karena itu jika engkau menanyakan tentang hari ketika berada di surga dan hari
mendatangi Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji dan hari ketika melihat
wajahNya yang terbebas dari penyerupaan dengan wajah makhluk,
Wajah
Allah akan dilihat oleh penduduk surga nantinya sebagaimana terlihatnya
matahari di siang yang terang dan sebagaimana tampaknya bulan ketika malam
purnama.
Sungguh
hal tersebut benar adanya.
Oleh
Syeikh
Kholid Rasyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar