Selasa, 18 November 2014

Saudaraku, Rokok itu Membunuhmu



Tulisan ini saya susun sebagai bentuk rasa cinta kepada saudara-saudaraku yang belum berhenti dari benda berbahaya yang bernama rokok tersebut, terkhusus untuk saudaraku, sahabatku yang saya cintai, yang beberapa bulan terakhir ini mulai mengisap benda berbahya tersebut.

Saudaraku, batin ini bersedih ketika pertama kali bertemu denganmu, tampak sebatang rokok ditanganmu dan sebungkus kecil rokok yang kau simpan dikantung celanamu. Kemudian muncul tanya dalam benakku, kau yang dulunya jauh dari benda berbahaya tersebut, kini menjadi akrab dengannya. Ada apa? Apa yang terjadi padamu? Apakah ini akibat dari tekanan stress dari pekerjaan yang kau geluti saat ini? Entahlah, semoga Allah Ta’ala memudahkan segala urusanmu dan menjauhkanmu dari hal-hal yang membuatmu tertekan, stress, dan lain-lain.

Saudaraku, sungguh rokok tersebut bukanlah solusi bagimu. Rokok hanya memberikan ketenangan yang semu dan menipu. Dia termasuk salah satu tipu daya setan untuk menjerumuskan kita. Carilah ketenangan dalam zikir dan shalat, karena sesungguhnya syariat Allah itu indah, dan syariat Allah benar dan tidak menipu. Jika kamu mau membuka hatimu, Insya Allah kamu akan mendapatkan ketenangan yang tidak diduga-duga. Sesungguhnya, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Bijaksana.

Selamat membaca…!!!





*******
Makassar, 19 Muharram 1436 H

Bismillahirrahmaanirrahim,
Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kita, dan keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang mampu memberi hidayah kepadanya.

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.

Saudaraku yang saya cintai,

Islam sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan kita. Oleh karena itu Islam menghalalkan setiap barang yang baik dan bermanfaat bagi diri kita, seperti buah-buahan, minuman segar, dan lain-lain. Dilain pihak, Islam juga mengharamkan segala hal yang jelek dan berbahaya bagi diri kita, seperti Khamr, ganja, narkotika dan sejenisnya, racun, dan lain-lain.

Kemudian bagaimana dengan rokok, apakah rokok termasuk barang yang jelek serta berbahaya? Jika rokok termasuk sebagai barang yang berbahaya, lalu bahaya apa yang dikandungya?

Saudaraku yang saya cintai,

Jika kita duduk berdua, berbicara dari hati ke hati, bercerita tentang benda berbahaya ini, maka hati nurani kita berdua pasti sepakat bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Jangankan kita, para pakar kesehatan yang sangat kompeten dalam bidang ini juga menyatakan bahwa rokok tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Dalam banyak seminar-seminar kesehatan, pidato-pidato ilmiah pakar kesehatan, jurnal-jurnal penelitian ilmiah, telah dijelaskan bahwa rokok merupakan faktor penting penyebab timbulnya berbagai macam penyakit, diantaranya kanker pangkal tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung, TBC, luka lambung, dan lain-lain. Rokok mengandung berbagai racun yang berbahaya, adapun racun yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan berbagai racun yang merusak lainnya. Saya yakin kamu pasti mengetahuinya, tapi entah apa gerangan yang membuatmu mau mengkonsumsi benda berbahaya tersebut? Takutlah kepada Allah, manfaatkan waktu sehat yang Allah berikan kepada kita.

Sahabatku yang saya cintai,

Islam, agama yang kita cintai ini menyerukan kepada kita untuk melindungi lima hal yaitu, jiwa, akal, harta, agama dan kehormatan. Para dokter dan para ulama telah sepakat bahwa bahaya rokok tersebut mengenai kelima hal tersebut. Sehingga bukanlah sesuatu yang aneh jika para ulama, ahli fikih yang kompeten dalam hal tersebut mengharamkan perbuatan merokok berdasarkan berbagai ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Mungin kamu tidak setuju dengan ulama-ulama tersebut, oleh karena itu tanya kembali hati nuranimu, jangan sampai setan telah mengendalikanmu sehingga hatimu sulit menerima nasehat. Bacalah tulisan ini hingga akhir, kemudian ambil keputusan. Semoga Allah memberimu petunjuk.

Saudaraku yang saya cintai,

Allah Azza Wa Jalla sangat sayang kepada kita umatNya,
Allah Ta’ala tidak suka jika kita merusak tubuh kita,

Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

“Janganlah kamu menjatuhkan diri kalian ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri.” (QS. Al Baqarah: 195)

Sungguh, Allah sangat baik kepada kita,
Allah sangat perhatian kepada kita,

Allah telah menghidupkan kita, menyempurnakan tubuh kita dengan organ-organ yang menunjang kehidupan kita, sehingga kita bisa beraktifitas dengan tenang, bisa menghirup udara dengan nyaman. Subhallah, sunggu Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Oleh karena itu, mari kita jaga dengan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan kepada kita. Sesungguhnya jasad kita ini adalah amanah, tidak boleh kita rusak sembarang. Kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak. Kita tidak boleh mentang-mentang ini adalah tubuh kita maka semaunya kita merusak dan membahayakannya. Takutlah kepada Allah, takutlah kepada hari akhirat, hari dimana kita akan digiring di padang Mashar untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang kita perbuat. Dan hari itu pasti akan tiba, maka takutlah kepada Allah Ta’ala.

Saudaraku yang saya cintai,

Sungguh, rokok itu sedikit demi sedikit akan merubah tabiatmu. Perubahan tersebut akan terjadi dengan pelan tapi pasti. Dan hal tersebut telah terbukti, kamu bisa menyaksikannya dengan mengamati lingkungan sekitar kita.

Jika kamu perhatikan para perokok di jalan-jalan, atau di tempat-tempat nongkrong, mereka dengan santainya membuang sampah puntung rokoknya sembarangan, seolah tanpa dosa, mereka tidak malu melakukannya, dan terkadang sampah puntung bekas merokok tersebut masih menyala dan dibuang sembarangan, sehingga tidak heran jika kita mendengar berita kebakaran di media massa, televisi, dan media lainnya yang disebabkan oleh puntung rokok tersebut. Astagfirullah, betapa besar kerugian yang terjadi karena hal tersebut, betapa besar dosa yang kita dapatkan hanya karena benda berbahaya tersebut. Semoga Allah menjauhkan kita dari benda haram tersebut, semoga Allah mengampuni kita.

Asap yang dihasilkan oleh rokok jelas menyebabkan polusi udara khususnya di ruangan tertutup atau di dalam mobil, sehingga baunya yang tidak enak tentu akan mengganggu orang yang berada disekitarnya. Dan tidak sedikit kita mendengar cerita-cerita dari teman atau menyaksikannya secara langsung perilaku tidak bertanggungjawab tersebut di dalam pete-pete. Tentunya hal tersebut akan mengganggu penumpang lainnya, tetapi dengan kesombongan dan keangkuhan yang merasuki diri perokok, tanpa rasa malu dia tetap menghisap benda haram tersebut walaupun telah ditegur oleh penumpang lainnya. Wanaudzubillah, semoga Allah melindungi kita dari sifat-sifat syetan laknatullah.

Sungguh mengherankan, tidak sedikit dari perokok merupakan orang yang sudah tidak lagi memiliki tenggang rasa, terbukti mereka tidak merasa mengganggu orang yang ada di sekitar mereka meskipun orang tersebut tergeletak di pembaringan karena sakit. Mereka tidak mau peduli meski ada tulisan “DILARANG MEROKOK” sehingga mereka menghisapnya baik di mobil, ruangan tertutup, pada saat rapat, bahkan di rumah sakit. Demikian pula dengan tanpa beban seorang perokok memasuki masjid membawa bau tidak sedap yang bisa mengganggu orang-orang yang shalat juga para malaikat.

Padahal Islam, agama yang kita cintai ini menuntun seorang muslim untuk bersiwak terutama pada saat hendak shalat, juga memakai minyak wangi sehingga tubuhnya beraroma sedap. Subhallah, saudaraku, betapa sempurnanya syariat Islam ini.

Seorang remaja, pemuda yang kecanduan merokok, terkadang melakukan segala cara untuk memenuhi nafsunya tersebut, mencuri, melakukan kriminal, bahkan sampai merendahkan martabatnya dengan meminta belaskasihan hanya untuk sebatang rokok. Wanaudzubillah, semoga kita terhindar dari perbuatan syetan laknatullah.

Merokok merupakan perbuatan meniru gaya hidup orang kafir secara membabi buta dan simbol kemajuan palsu. Sehingga orang yang merokok banyak ditemukan di bar-bar, diskotik, kafe-kafe, dan gedung-gedung bioskop atau di meja judi yang menurut mereka dunia adalah sebatang rokok dan segelas bir. Astagfirullah, Semoga Allah menghindarkan kita dari melakukan perbuatan yang sia-sia.

Saudaraku yang saya cintai, jauhilah rokok tersebut sebelum terlambat.

Sesungguhnya rokok tersebut bisa menegangkan syaraf. Oleh karena itu, para perokok sering mudah marah, bertengkar, mencuri dan melakukan kekerasan. Hubungan sosial mereka dengan orang lain atau bahkan dengan keluarga sendiri sering dinilai buruk, lebih-lebih ketika mereka sedang tidak punya rokok. Wanaudzubillah.

Oleh karena itu, saudaraku, sahabatku yang saya cintai, BERHENTILAH merokok, JAUHI benda berbahaya tersebut. Rokok itu tidak akan memberikan manfaat bagimu, dan hanya akan MEMBUNUHMU secara perlahan-lahan, menjatuhkan martabatmu dan membinasakan ragamu. Takutlah kepada Allah Azza Wa Jalla.




Sungguh, Allah dan RasulNya telah menurunkan kepada kita dalil-dalil yang menunjukkan tentang haramnya rokok tersebut.

Rokok memang merupakan sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.

Alla Ta’ala berfirman yang artinya:

“Nabi tersebut (Muhammad) menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal jelek” (QS. Al A’raf: 157)

Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?

Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

Jangan kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran” (QS. Al-Baqarah: 195)

Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kalian melakukan perbuatan bunuh diri”. (QS. An-nisa: 29)

Padahal rokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.

Ketika Allah menjelaskan bahaya khamr dan judi, Allah Ta’ala berfirman:

“Dan dosa keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut. (QS. Al-Baqarah: 219)

Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya.

Nabi kita mengatakan,

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain” (HR. Ahmad)

Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri atau pun orang lain. 

Dan masih banyak lagi dalil-dalil lainnya.

Masihkah kita ragu perihal keharaman rokok tersebut.

Berhati-hatilah, jangan sampai kesombongan telah merasuki diri-diri kita. Sombong itu berarti menolak kebenaran setelah ditampakkan dihadapannya kebenaran tersebut. 

Takutlah kepada Allah, sesungguhnya sifat sombong itu adalah sifat syetan laknatullah, dan kita ketahui bersama bahwa syetan akan senantiasa menyesatkan kita untuk mengikutinya ke dalam neraka jahannam. Wanudzubillah minasyaitanurrajim.

Saudaraku yang saya cintai, 

Padamkan rokokmu sekarang juga karena Alla Azza Wa Jalla, niscaya Allah Ta’ala akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Sesungguhnya kehidupan kita, kesehatan dan harta kita merupakan titipan Allah kepada kita. Oleh karena itu, tidak boleh mempergunakannya sekehendak kita.

Bertobatlah kepada Allah. Sungguh Dia Maha Kuasa untuk membuat kita supaya bisa selamat dari bahaya rokok jika kita punya niat yang tulus.

Ketahuilah bahwa keinginan merokok hanyalah kebiasaan semata, bukan sebuah kecanduan. Dengan berusaha menyibukkan mulut dan tangan dengan sesuatu yang dapat melupakan kebiasaan buruk ini, kita bisa meninggalkan rokok dalam waktu dua pekan.

Zat-zat yang tidak menyenangkan yang muncul pada saat awal-awal meninggalkan rokok yang jelas terlihat hanyalah laksana awan yang segera akan berlalu. Zat-zat ini hanya disebabkan faktor psikologis semata.

Meninggalkan perbuatan merokok berarti telah menaklukkan perasaan dalam menghadapi sebuah kebiasaan buruk. Kemenangan ini sudah cukup menggantikan perasaan tiada berdaya menjadi perasaan senang dan jiwa yang lapang dengan mendapat Ridha Allah Azza wa Jalla.

Akhirnya, semoga Alla Ta’ala memberikan taufik kepadamu.

Sekian,
Semoga bermanfaat.
Abu Laosar Al-Buthony

Disusun dari berbagai sumber.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar