Tulisan
ini saya susun sebagai bentuk rasa cinta kepada saudara-saudaraku yang belum
berhenti dari benda berbahaya yang bernama rokok tersebut, terkhusus untuk
saudaraku, sahabatku yang saya cintai, yang beberapa bulan terakhir ini mulai
mengisap benda berbahya tersebut.
Saudaraku,
batin ini bersedih ketika pertama kali bertemu denganmu, tampak sebatang rokok
ditanganmu dan sebungkus kecil rokok yang kau simpan dikantung celanamu.
Kemudian muncul tanya dalam benakku, kau yang dulunya jauh dari benda berbahaya
tersebut, kini menjadi akrab dengannya. Ada
apa? Apa yang terjadi padamu? Apakah ini akibat dari tekanan stress dari
pekerjaan yang kau geluti saat ini? Entahlah, semoga Allah Ta’ala
memudahkan segala urusanmu dan menjauhkanmu dari hal-hal yang membuatmu
tertekan, stress, dan lain-lain.
Saudaraku,
sungguh rokok tersebut bukanlah solusi bagimu. Rokok hanya memberikan
ketenangan yang semu dan menipu. Dia termasuk salah satu tipu daya setan untuk
menjerumuskan kita. Carilah ketenangan dalam zikir dan shalat, karena
sesungguhnya syariat Allah itu indah, dan syariat Allah benar dan tidak menipu.
Jika kamu mau membuka hatimu, Insya Allah kamu akan mendapatkan ketenangan yang
tidak diduga-duga. Sesungguhnya, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha
Bijaksana.
*******
Makassar,
19 Muharram 1436 H
Bismillahirrahmaanirrahim,
Assalaamualaikum Warahmatullahi
Wabarakaatuh,
Segala
puji hanya milik Allah Azza wa Jalla. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan,
kita berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kita, dan keburukan amal
perbuatan kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang
bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada
yang mampu memberi hidayah kepadanya.
Aku
bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah
semata, dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusanNya.
Saudaraku yang saya cintai,
Islam
sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan kita. Oleh karena itu Islam
menghalalkan setiap barang yang baik dan bermanfaat bagi diri kita, seperti
buah-buahan, minuman segar, dan lain-lain. Dilain pihak, Islam juga
mengharamkan segala hal yang jelek dan berbahaya bagi diri kita, seperti Khamr,
ganja, narkotika dan sejenisnya, racun, dan lain-lain.
Kemudian
bagaimana dengan rokok, apakah rokok termasuk barang yang jelek serta
berbahaya? Jika rokok termasuk sebagai barang yang berbahaya, lalu bahaya apa
yang dikandungya?
Saudaraku yang saya cintai,
Jika
kita duduk berdua, berbicara dari hati ke hati, bercerita tentang benda
berbahaya ini, maka hati nurani kita berdua pasti sepakat bahwa rokok sangat
berbahaya bagi kesehatan kita. Jangankan kita, para pakar kesehatan yang sangat
kompeten dalam bidang ini juga menyatakan bahwa rokok tersebut berbahaya bagi
kesehatan.
Dalam
banyak seminar-seminar kesehatan, pidato-pidato ilmiah pakar kesehatan,
jurnal-jurnal penelitian ilmiah, telah dijelaskan bahwa rokok merupakan faktor
penting penyebab timbulnya berbagai macam penyakit, diantaranya kanker pangkal
tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung, TBC, luka lambung, dan
lain-lain. Rokok mengandung berbagai racun yang berbahaya, adapun racun yang
paling berbahaya adalah nikotin, tar dan berbagai racun yang merusak lainnya.
Saya yakin kamu pasti mengetahuinya, tapi entah apa gerangan yang membuatmu mau
mengkonsumsi benda berbahaya tersebut? Takutlah kepada Allah, manfaatkan waktu
sehat yang Allah berikan kepada kita.
Sahabatku yang saya cintai,
Islam,
agama yang kita cintai ini menyerukan kepada kita untuk melindungi lima hal
yaitu, jiwa, akal, harta, agama dan kehormatan. Para dokter dan para ulama
telah sepakat bahwa bahaya rokok tersebut mengenai kelima hal tersebut.
Sehingga bukanlah sesuatu yang aneh jika para ulama, ahli fikih yang kompeten
dalam hal tersebut mengharamkan perbuatan merokok berdasarkan berbagai ayat
Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Mungin kamu tidak setuju dengan ulama-ulama
tersebut, oleh karena itu tanya kembali hati nuranimu, jangan sampai setan
telah mengendalikanmu sehingga hatimu sulit menerima nasehat. Bacalah tulisan
ini hingga akhir, kemudian ambil keputusan. Semoga Allah memberimu petunjuk.
Saudaraku yang saya cintai,
Allah
Azza Wa Jalla sangat sayang kepada kita umatNya,
Allah
Ta’ala tidak suka jika kita merusak tubuh kita,
Allah
Ta’ala berfirman yang artinya:
“Janganlah kamu menjatuhkan diri kalian
ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri.” (QS. Al Baqarah: 195)
Sungguh,
Allah sangat baik kepada kita,
Allah
sangat perhatian kepada kita,
Allah
telah menghidupkan kita, menyempurnakan tubuh kita dengan organ-organ yang
menunjang kehidupan kita, sehingga kita bisa beraktifitas dengan tenang, bisa
menghirup udara dengan nyaman. Subhallah, sunggu Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Oleh
karena itu, mari kita jaga dengan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan
kepada kita. Sesungguhnya jasad kita ini adalah amanah, tidak boleh kita rusak
sembarang. Kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak.
Kita tidak boleh mentang-mentang ini adalah tubuh kita maka semaunya kita
merusak dan membahayakannya. Takutlah kepada Allah, takutlah kepada hari
akhirat, hari dimana kita akan digiring di padang Mashar untuk mempertanggungjawabkan
segala sesuatu yang kita perbuat. Dan hari itu pasti akan tiba, maka takutlah
kepada Allah Ta’ala.
Saudaraku yang saya cintai,
Sungguh,
rokok itu sedikit demi sedikit akan merubah tabiatmu. Perubahan tersebut akan
terjadi dengan pelan tapi pasti. Dan hal tersebut telah terbukti, kamu bisa
menyaksikannya dengan mengamati lingkungan sekitar kita.
Jika
kamu perhatikan para perokok di jalan-jalan, atau di tempat-tempat nongkrong, mereka
dengan santainya membuang sampah puntung rokoknya sembarangan, seolah tanpa
dosa, mereka tidak malu melakukannya, dan terkadang sampah puntung bekas
merokok tersebut masih menyala dan dibuang sembarangan, sehingga tidak heran
jika kita mendengar berita kebakaran di media massa, televisi, dan media
lainnya yang disebabkan oleh puntung rokok tersebut. Astagfirullah, betapa
besar kerugian yang terjadi karena hal tersebut, betapa besar dosa yang kita
dapatkan hanya karena benda berbahaya tersebut. Semoga Allah menjauhkan kita
dari benda haram tersebut, semoga Allah mengampuni kita.
Asap
yang dihasilkan oleh rokok jelas menyebabkan polusi udara khususnya di ruangan
tertutup atau di dalam mobil, sehingga baunya yang tidak enak tentu akan
mengganggu orang yang berada disekitarnya. Dan tidak sedikit kita mendengar cerita-cerita
dari teman atau menyaksikannya secara langsung perilaku tidak bertanggungjawab
tersebut di dalam pete-pete. Tentunya hal tersebut akan mengganggu penumpang
lainnya, tetapi dengan kesombongan dan keangkuhan yang merasuki diri perokok,
tanpa rasa malu dia tetap menghisap benda haram tersebut walaupun telah ditegur
oleh penumpang lainnya. Wanaudzubillah, semoga Allah melindungi kita dari
sifat-sifat syetan laknatullah.
Sungguh
mengherankan, tidak sedikit dari perokok merupakan orang yang sudah tidak lagi
memiliki tenggang rasa, terbukti mereka tidak merasa mengganggu orang yang ada
di sekitar mereka meskipun orang tersebut tergeletak di pembaringan karena
sakit. Mereka tidak mau peduli meski ada tulisan “DILARANG MEROKOK” sehingga
mereka menghisapnya baik di mobil, ruangan tertutup, pada saat rapat, bahkan di
rumah sakit. Demikian pula dengan tanpa beban seorang perokok memasuki masjid
membawa bau tidak sedap yang bisa mengganggu orang-orang yang shalat juga para
malaikat.
Padahal
Islam, agama yang kita cintai ini menuntun seorang muslim untuk bersiwak
terutama pada saat hendak shalat, juga memakai minyak wangi sehingga tubuhnya
beraroma sedap. Subhallah, saudaraku, betapa sempurnanya syariat Islam ini.
Seorang
remaja, pemuda yang kecanduan merokok, terkadang melakukan segala cara untuk
memenuhi nafsunya tersebut, mencuri, melakukan kriminal, bahkan sampai
merendahkan martabatnya dengan meminta belaskasihan hanya untuk sebatang rokok.
Wanaudzubillah, semoga kita terhindar dari perbuatan syetan laknatullah.
Merokok
merupakan perbuatan meniru gaya hidup orang kafir secara membabi buta dan simbol
kemajuan palsu. Sehingga orang yang merokok banyak ditemukan di bar-bar,
diskotik, kafe-kafe, dan gedung-gedung bioskop atau di meja judi yang menurut
mereka dunia adalah sebatang rokok dan segelas bir. Astagfirullah, Semoga Allah
menghindarkan kita dari melakukan perbuatan yang sia-sia.
Saudaraku yang saya cintai, jauhilah
rokok tersebut sebelum terlambat.
Sesungguhnya
rokok tersebut bisa menegangkan syaraf. Oleh karena itu, para perokok sering
mudah marah, bertengkar, mencuri dan melakukan kekerasan. Hubungan sosial
mereka dengan orang lain atau bahkan dengan keluarga sendiri sering dinilai
buruk, lebih-lebih ketika mereka sedang tidak punya rokok. Wanaudzubillah.
Oleh
karena itu, saudaraku, sahabatku yang saya cintai, BERHENTILAH merokok, JAUHI
benda berbahaya tersebut. Rokok itu tidak akan memberikan manfaat bagimu, dan
hanya akan MEMBUNUHMU secara perlahan-lahan, menjatuhkan martabatmu dan
membinasakan ragamu. Takutlah kepada Allah Azza Wa Jalla.
Sungguh,
Allah dan RasulNya telah menurunkan kepada kita dalil-dalil yang menunjukkan
tentang haramnya rokok tersebut.
Rokok
memang merupakan sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama
Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan
diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang
haram.
Alla
Ta’ala berfirman yang artinya:
“Nabi tersebut (Muhammad) menghalalkan
untuk mereka semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal jelek”
(QS. Al A’raf: 157)
Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau
tidak enak?
Allah
Ta’ala berfirman yang artinya:
“Jangan kalian campakkan diri kalian dalam
kehancuran” (QS. Al-Baqarah: 195)
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit
berbahaya seperti kanker dan TBC.
Allah
Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kalian melakukan
perbuatan bunuh diri”. (QS. An-nisa: 29)
Padahal rokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara
pelan-pelan.
Ketika
Allah menjelaskan bahaya khamr dan judi, Allah Ta’ala berfirman:
“Dan dosa keduanya (khamr dan judi)
lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut. (QS.
Al-Baqarah: 219)
Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkan lebih besar dari
manfaatnya.
Nabi
kita mengatakan,
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri
dan orang lain” (HR. Ahmad)
Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri atau pun orang
lain.
Dan
masih banyak lagi dalil-dalil lainnya.
Masihkah
kita ragu perihal keharaman rokok tersebut.
Berhati-hatilah,
jangan sampai kesombongan telah merasuki diri-diri kita. Sombong itu berarti
menolak kebenaran setelah ditampakkan dihadapannya kebenaran tersebut.
Takutlah
kepada Allah, sesungguhnya sifat sombong itu adalah sifat syetan laknatullah,
dan kita ketahui bersama bahwa syetan akan senantiasa menyesatkan kita untuk
mengikutinya ke dalam neraka jahannam. Wanudzubillah minasyaitanurrajim.
Saudaraku yang saya cintai,
Padamkan rokokmu sekarang juga karena Alla Azza Wa Jalla, niscaya
Allah Ta’ala akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Sesungguhnya kehidupan kita, kesehatan
dan harta kita merupakan titipan Allah kepada kita. Oleh karena itu, tidak
boleh mempergunakannya sekehendak kita.
Bertobatlah kepada Allah. Sungguh Dia
Maha Kuasa untuk membuat kita supaya bisa selamat dari bahaya rokok jika kita
punya niat yang tulus.
Ketahuilah bahwa keinginan merokok
hanyalah kebiasaan semata, bukan sebuah kecanduan. Dengan berusaha menyibukkan
mulut dan tangan dengan sesuatu yang dapat melupakan kebiasaan buruk ini, kita
bisa meninggalkan rokok dalam waktu dua pekan.
Zat-zat yang tidak menyenangkan yang
muncul pada saat awal-awal meninggalkan rokok yang jelas terlihat hanyalah
laksana awan yang segera akan berlalu. Zat-zat ini hanya disebabkan faktor
psikologis semata.
Meninggalkan perbuatan merokok berarti
telah menaklukkan perasaan dalam menghadapi sebuah kebiasaan buruk. Kemenangan
ini sudah cukup menggantikan perasaan tiada berdaya menjadi perasaan senang dan
jiwa yang lapang dengan mendapat Ridha Allah Azza wa Jalla.
Akhirnya, semoga Alla
Ta’ala memberikan taufik kepadamu.
Sekian,
Semoga
bermanfaat.
Abu
Laosar Al-Buthony
Disusun
dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar