Ada apa denganku?
Tidur bagai bangkai yang tak bertuhan,
Ada apa denganku?
Permata di depan mata diabaikan bagai
angin yang berlalu.
Ada apa denganku?
Berteman dengan setan memuja malas.
Ada apa denganku?
Berteriak lantang memberi harapan
tetapi hati terkurung besi di sudut kamar.
Ada apa denganku?
Ada yang salah dengan diriku,
Apakah api membara itu sudah mulai
padam?
Ataukah cahaya putih itu sudah mulai
redup?
Ada yang salah dengan diriku,
Aku harus bertanya pada malam,
Aku harus bertanya pada siang,
Aku harus bertanya pada pagi,
Aku harus pergi mencari sunyi,
Aku harus pergi mencari jawaban,
Aku harus dapat jawaban,
Aku harus,
Harus.
Jika sampah itu harus kubakar,
Bakar sampai tak berbekas.
Jika batu itu harus kuinjak,
Injak sampai tak berbentuk.
Jika api membara itu harus kulalui,
Lalui sampai dia mati meninggalan
arang.
Satu kata,
Semangat,
Semangat,
Semangat.
Bakar jiwamu dengan api jihad,
Siram raga dengan air agama,
Ringankan tangan dan kakimu seringan
kapas,
Fokuskan matamu ke depan,
Ke depan,
Jangan menoleh sedetik pun.
Jangan berhenti menatap langit,
Jangan berhenti menanduk bumi,
Jangan berhenti di keheningan malam,
Basuh air matamu,
Abaikan bercak hitam dikelopak matamu,
Tegakkan kakimu,
Nyaringkan suaramu,
Hembuskan nafas cintamu,
Tunjukkan jati dirimu,
Diammu itu emas,
Suaramu itu Guntur,
Tatapanmu itu kilat,
Jangan biarkan dia pudar di bumi yang
hina ini,
Jangan kau tinggalkan jejak hitam di
bumi yang fana ini,
Kamu terlalu berharga untuk mati
berteman setan,
Kamu manusia,
Kamu harus hidup berteman malaikat,
Kamu harus kembali ke surga tempatmu
berasal,
Harus,
Tidak boleh tidak,
Karena kamu berharga,
Karena kamu adalah aku,
Iya, aku,
Iya, kamu.
Iya, kita.
Untukku, untukmu, dan untuk kita yang
berjiwa melawan.
By madanosin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar