Ibu, Maafkan Aku
Untukmu wahai bunga yang tak pernah
layu,
Untukmu yang telah mengusap air
mataku,
Untukmu yang telah membasuh kotoranku,
yang telah menyuapkan makan dan minum ke mulutku,
Untukmu yang telah menjadikan
haribaannya sebagai ketenangan bagiku,
Betapa letihnya engkau wahai ibu,
Kalau engkau kehilangan ibu, bisahkah
engkau akan mendapatkan penggantinya?
Jika engkau kehilangan ibu, kehilangan
ayahmu, apa yang akan engkau lakukan?
Kemana engkau akan mendapatkan
gantinya?
Keridhoan Allah itu dari keridhoan
orang tua, Kemurkaan Allah itu dari kemurkaan orang tua,
Ya umma, ya umma,
Wahai Ibu,
Pintu mana lagi yang bisa terbuka
untukku jika seandainya pintumu telah tertutup untukku.
Maafkan aku ibu,
Wahai ibu,
Siapa pula yang dapat mendekatkan
dirinya kepadaku jika seandainya bukan engkau,
Maafkan aku ibu,
Wahai ibu,
Siapa lagi yang akan menyayangiku jika
seandainya engkau telah murka kepadaku,
Mafkan aku ibu,
Maka silahkaan anak-anak yang durhaka
berbuat sesuai kehendaknya, dia tidak akan masuk surga.
Silahkan anak-anak yang berbakti berbuat
sesuai kehendaknya, dan dia juga tidak akan masuk neraka.
Sesungguhnya Allah menyegerakan azab
bagi seorang hamba apabila dia durhaka kepada kedua orangtuanya, agar semakin
segera kesengsaraan bagi dirinya.
Dan sesungguhnya Allah menambahkan
umur seorang hamba apabila dia berbakti kepada kedua orangtuanya agar dia
semakin baik dan semakin berbakti.
Coba lihat,
Siapa diantara kita yang mencium
tangan ibunya?
Siapa diantara kita yang mencium kepala ayah,
ibunya?
Siapa diantara kita yang berbicara
kepada ayah ibunya dengan lemah lembut, santun?
Ibu, maafkan anakmu,
Maafkan anakmu,!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar