Bismillahirrahmaanirrahim,
Pembaca
sekalian, sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah Azza wa Jalla. Pada kesempatan
ini, saya ingin berbagi beberapa catatan penting dalam menjaga kesehatan
sebagaimana yang dinasehatkan oleh para pakar pengobatan terdahulu atau pakar
pengobatan klasik.
Al
Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam kitabnya Zadul
Ma'ad telah memberitahukan kepada kita beberapa nasehat berharga dari para
pakar pengobat klasik dalam menjaga kesehatan. Nasehat-nasehat tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
Nasehat dari Ibnu Masawih
Ibnu
Masawih dalam kitabnya Al-Mahadzir
mengatakan;
Siapa yang memakan bawang merah selama
empat puluh hari dan kulit tubuhnya menjadi bintik-bintik merah, maka janganlah
mencela kecuali dirinya sendiri.
Siapa
yang mengalami pendarahan, lalu memakan garam sehingga terserang panu atau
kudis, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa makan telur dengan ikan
secara bersamaan, lalu ia terkena hemiplegia atau facial paralysis, maka
janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa
yang masuk kamar mandi dalam keadaan perut yang penuh lalu hemiplegia
menyerangnya, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa minum susu dengan makan ikan
secara bersamaan, lalu terserang kusta, lepra, atau rematik, maka janganlah
mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa
yang minum susu dengan perasan anggur secara bersamaan, lalu terkena lepra atau
rematik, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa yang mimpi basah namun tidak
mandi hingga menyetubuhi istrinya lagi, lalu anaknya terlahir dalam keadaan
gila atau sakit jiwa, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa
yang memakan telur rebus yang dingin hingga perutnya penuh dengannya lalu
terserang penyakit asma, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa yang bersenggama dan tidak
sabar menunggu hingga ejakulasi, lalu ia terkena batu ginjal, maka janganlah
mencela kecuali dirinya sendiri.
Barangsiapa
yang bercermin pada malam hari, lalu terserang kelumpuhan pada mukanya atau
terkena penyakit lain, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.
Bersambung...!!!
*******
Ketika
membaca peringatan atau nasehat para pakar pengobat klasik tersebut di atas,
mungkin ada diantara pembaca sekalian yang tidak setuju. Hal tersebut sangatlah
manusiawi, karena kita diberikan kemampuan untuk berpikir oleh Allah Azza wa
Jalla tetapi perlu diketahui bahwa terkadang kita lupa dengan jati diri kita.
Misalnya kita bukan pakar pengobatan tetapi kita mau membantah mereka yang ahli
dalam hal tersebut, Kita bukan ahli dalam masalah agama tetapi kita mau
memutuskan bahwa ini haram dan itu halal, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
gunakanlah akal kita secara bijak. Bertanyalah kepada para ahli ilmu agar kita
selamat. Terimalah nasehat-nasehat dari para ulama kita, para pakar pengobat
kita, para pakar kesehatan kita, selama hal tersebut bukan sesuatu yang
dilarang oleh Allah dan Rasulnya.
Semoga bermanfaat,
Nantikan nasehat-nasehat pakar pengobat
lainnya.
Saya
Abu Harits Al-Buthony.
Di
Makassar 7 Rabbiul Akhir 1436 H
http://cinderainfo.blogspot.com
BalasHapus