Senin, 26 Januari 2015

Nasehat-nasehat Para Pakar Pengobatan Klasik



Bismillahirrahmaanirrahim,

Pembaca sekalian, sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah Azza wa Jalla. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi beberapa catatan penting dalam menjaga kesehatan sebagaimana yang dinasehatkan oleh para pakar pengobatan terdahulu atau pakar pengobatan klasik.

Al Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam kitabnya Zadul Ma'ad telah memberitahukan kepada kita beberapa nasehat berharga dari para pakar pengobat klasik dalam menjaga kesehatan. Nasehat-nasehat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:


Nasehat dari Ibnu Masawih

Ibnu Masawih dalam kitabnya Al-Mahadzir mengatakan;

Siapa yang memakan bawang merah selama empat puluh hari dan kulit tubuhnya menjadi bintik-bintik merah, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Siapa yang mengalami pendarahan, lalu memakan garam sehingga terserang panu atau kudis, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa makan telur dengan ikan secara bersamaan, lalu ia terkena hemiplegia atau facial paralysis, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa yang masuk kamar mandi dalam keadaan perut yang penuh lalu hemiplegia menyerangnya, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa minum susu dengan makan ikan secara bersamaan, lalu terserang kusta, lepra, atau rematik, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa yang minum susu dengan perasan anggur secara bersamaan, lalu terkena lepra atau rematik, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa yang mimpi basah namun tidak mandi hingga menyetubuhi istrinya lagi, lalu anaknya terlahir dalam keadaan gila atau sakit jiwa, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa yang memakan telur rebus yang dingin hingga perutnya penuh dengannya lalu terserang penyakit asma, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa yang bersenggama dan tidak sabar menunggu hingga ejakulasi, lalu ia terkena batu ginjal, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Barangsiapa yang bercermin pada malam hari, lalu terserang kelumpuhan pada mukanya atau terkena penyakit lain, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Bersambung...!!!

*******

Ketika membaca peringatan atau nasehat para pakar pengobat klasik tersebut di atas, mungkin ada diantara pembaca sekalian yang tidak setuju. Hal tersebut sangatlah manusiawi, karena kita diberikan kemampuan untuk berpikir oleh Allah Azza wa Jalla tetapi perlu diketahui bahwa terkadang kita lupa dengan jati diri kita. Misalnya kita bukan pakar pengobatan tetapi kita mau membantah mereka yang ahli dalam hal tersebut, Kita bukan ahli dalam masalah agama tetapi kita mau memutuskan bahwa ini haram dan itu halal, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, gunakanlah akal kita secara bijak. Bertanyalah kepada para ahli ilmu agar kita selamat. Terimalah nasehat-nasehat dari para ulama kita, para pakar pengobat kita, para pakar kesehatan kita, selama hal tersebut bukan sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya.

Semoga bermanfaat,
Nantikan nasehat-nasehat pakar pengobat lainnya.

Saya Abu Harits Al-Buthony.
Di Makassar 7 Rabbiul Akhir 1436 H

1 komentar: