Kamis, 13 Maret 2014

Buah Pikiranku Tentang PIM

KRS (Kritik dan Saran) Untuk PIM!


Ketika pertama kali mebaca nama dari majalah mini ini “PIM”, pikiranku langsung tertuju pada bahasa latin Periculum In Mora yang disingkat PIM juga. Awalnya saya mengira nama PIM ini merujuk pada bahasa latin tersebut tetapi ternyata PIM ini adalah singkatan dari Pharmacy In Mini-magazine. Menurut saya, dari segi nama cukup menarik dan sempat membuat saya tertipu. Walaupun dari segi singkatan mungkin kurang original tetapi jika majalah mini ini konsisten dan selalu menyajikan tulisan-tulisan yang menarik dan bermanfaat maka PIM ini bisa saja akan lebih terkenal di farmasi dari pada PIM yang satunya (Periculum In Mora). 

Saya sangat mengapresiasi usaha dari adik-adik untuk membuat PIM ini. Sehingga saya sudah menghatamkannya beberapa kali. Oleh karena itu, izinkanlah saya untuk membagi buah pikiranku yang sempat terbayang-bayang di otakku setelah menghatamkan PIM ini beberapa kali kepada tim redaksi. Semoga bisa bermanfaat. 


Yang Pertama, Menurut saya sampulnya bagus tetapi saya sempat tertipu dengan sampul belakangnya. Ketika melihat gambar postingan PIM di facebook pada sampul belakangnya ada tulisan tentang SJSN. Pada saat itu saya mengira bahwa tulisan tentang SJSN tersebut ada di dalam PIM ini tetapi setelah saya memilikinya dan melihat dengan seksama ternyata tulisan tentang SJSN tersebut akan terbit pada edisi berikutnya. Saya sempat kecewa tetapi kemudian saya sadar bahwa mata saya telah terbutakan oleh keinginan saya yang sangat besar untuk memiliki PIM ini. Semoga pada edisi berikutnya bisa lebih baik lagi. 

Yang Kedua, Isi dari majalah ini menurut saya masih kurang banyak. Saya mengira mungkin hal tersebut dikarenakan biaya produksi yang tinggi mengingat PIM ini menggunakan kertas dengan kualitas yang baik. Saya tidak tahu apa yang menjadi tujuan utama dari tim redaksi tentang PIM ini. Apakah lebih menitik beratkan pada muatan ilmu yang ingin disampaikan (Isinya) atau penampilan dari majalah ini. Jika boleh berharap, pada edisi berikutnya saya sangat berharap isinya bisa lebih banyak lagi dan untuk mengakali biaya produksinya mungkin sampulnya saja yang menggunakan kertas tebal dan isinya menggunakn kertas yang agak tipis sedikit. Semua terserah dari tim redaksi, sebagai PIM-ers saya hanya mengekor saja. 

Yang Ketiga, Seperti biasa sebagai sesuatu yang baru maka perkenalan adalah suatu hal yang umum dilakukan. Tetapi pada PIM ini saya tidak melihat itu secara jelas. Yang saya maksudkan adalah saya tidak melihat visi dan misi dari majalah ini. Mau dibawa kemana majalah ini kedepannya. Tetapi jika hal tersebut diapandang bukan sebagai skala prioritas, sekali lagi sebagai PIM-ers saya mengekor saja. 

Yang Keempat,  Jika ingin menjadi ajang perkenalan, promosi dan edukasi serta hal lain untuk memperjelas eksistensi BEM Kemafar-UH seperti yang dikatakan Presiden BEM maka sebisa mungkin PIM ini jangan dikomersilkan. Adapun jika biaya produksinya tinggi, maka sebisa mungkin harganya ditekan serendah-rendahnya, agar apa yang di inginkan oleh Presiden BEM selaku penanggung jawab bisa tercapai. 

Yang Kelima, Pada bagian ini saya ingin memperlihatkan beberapa kesalahan tulisan yang sempat saya dapatkan. Mungkin menurut tim redaksi ini adalah hal yang biasa, tetapi menurut saya ini sedikit mengganggu kenyamanan saya dalam membaca. Berikut beberapa kesalahan penulisan yang sempat saya dapatkan:  
  • Pada hal. 7 ditulis “Proses P2MB (Penyambutan Mahasiswa Baru)” bukankan seharusnya ditulis “Proses P2MB (Proses Penerimaan Mahasiswa Baru)”.
  • Pada hal. 11 ditulis “dibeli” menurut saya seharusnya “diberi”, masih pada halaman yang sama, ditulis “adakah” seharusnya “adalah”.
  • Pada hal. 12 paragraf pertama, akhir kalimatnya tidak sempurna sehingga pembaca serasa digantung.
  • Pada hal. 13 ditulis “buka” seharusnya “bukan”.
  • Pada hal. 19 ditulis “pesertayang” seharusnya “peserta yang”, masih pada halaman yang sama, ditulis “;Aktimasi” seharusnya “Aktimasi”.
Yang Keenam, Pada rubrik tipes (Tips Kesehatan) menurut saya sudah bagus, tetapi alangkah lebih baiknya jika tulisannya lebih ilmiah lagi dan memberikan penjelasan singkat secara ilmiah tentang gangguan kesehatan yang di angkat.

Yang Ketujuh, Saya tertarik dengan puisinya yang tentang gondrong itu, saya menangkap makna yang terkandung di dalamnya. Tetapi saya jadi teringat bahwa di farmasi, secara tersirat kita dilarang untuk gondrong melihat aturan-aturan yang diterapkan di lab-lab. Jadi menurut saya kurang sinkron saja. Mungkin bisa diangkat puisi-puisi atau apalah yang berbau farmasi dan sejenisnya.

Yang Kedelapan, Pada tulisan Oleh-Oleh dari Malang, saya tidak menemukan oleh-oleh yang baru dan greget dari tulisan tersebut. Menurut saya, tulisan ini hanya bercerita tentang dokumentasi kegiatan, tidak ada hasil atau hal terbaru yang dibagi. Misalnya, apa output yang hasilkan dari pramunasnya, apa oleh-oleh dari malangnya untuk farmasi unhas, kontribusi apa yang ditawarkan oleh farmasi uh dan bagaimana tindak lanjutnya, saya tidak mendapatkan itu. Tapi secara keseluruhan, bagaimana menggambarkan suasana di sana, menurut saya sudah bagus dan saya mendapatkan itu.

Yang Kesembilan, Mungkin itu saja buah pikiran yang bisa saya sampaikan melalui tulisan ini. Mohon maaf jika apa yang ingin saya sampaikan tersebut terlalu sedikit. Mudah-mudahan dengan yang sedikit ini bisa menambah-nambah masukan untuk kemajuan PIM kedepannya.

Ini adalah salah satu bentuk apresiasi yang sangat besar dari saya terhadap Buah karya dari adik-adik sekalian. Saya berharap kedepannya PIM ini bisa menjadi penghubung yang baik antara BEM, Warga Kemafar dan Birokrasi Farmasi Unhas.

Sukses selalu buat PIM !!!

Salam hangat dari saya PIM-ers,
Madanosin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar