Untukmu
wahai sahabatku yang senantiasa dicintai oleh Allah Ta’ala.
Beberapa
waktu yang lau di sore hari ketika saya bertemu dengan dirimu, batinku bersedih
melihatmu menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh trauma pada pergelangan
tanganmu.
Ketika kau menunjukkannya padaku, maka yang kemudian terlintas
dibenakku adalah secepatnya itu harus dibawa ke dokter agar segera ditangani.
Nyeri dan inflamasi akibat pergeseran tulang tersebut harus segera diatasi sebelum
dia bertambah parah karena sesuatu yang tidak disengaja jika tidak ditangani
dengan segera.
Saya
bersyukur kepada Allah Ta’ala karena dimalam harinya saya mendengar kabar
darimu bahwa ternyata tidak terjadi fraktur atau patah, hanya terjadi pergeseran
tulang dan hal tersebut dapat ditangani dengan baik oleh dokter. Mendegar kabar
tersebut darimu, membuatku sedikit tenang.
Tetapi
kemudian, sesuatu tiba-tiba muncul dalam pikiranku, kenapa di bulan yang penuh
berkah ini, Allah memberikan cobaan tersebut kepadamu? Cobaan yang bisa membuat
ibadahmu terganggu. Saya kemudian mencoba untuk mengingat kembali perihal
kebiasaanmu ketika kita bersama-sama.
Mungkin
ini adalah teguran dari Allah Ta’ala untukmu, karena kamu terkadang lalai dalam
melaksanakan shalat secara berjamaah tepat pada waktunya. Ketika adzan
berkumandang, panggilan shalat untuk menghadap Allah Ta’ala telah
diperdengarkan, tanganmu masih asyik menari-nari di atas laptop atau juga
mungkin masih setia memegang stir motor sementara disekitar tempatmu berkendara
tersebut ada mesjid yang terdekat.
Bisa
jadi ini adalah tanda cinta dari Allah Ta’ala kepadamu. Bahwa Allah Ta’ala
masih menyayangimu, sehingga Allah Ta’ala mengingatkanmu melalui musibah ini.
Sahabatku
yang dicintai oleh Allah Ta’ala, sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Maka beruntunglah karena Allah Ta’ala masih memberikan kita
kesempatan untuk menghirup udaranya hingga detik ini.
Sahabatku,
“Takutlah kepada Allah Ta’ala dengan menunjukkan ketaatan yang sungguh-sungguh
kepadaNya. Niscaya Allah akan melindungimu di mana pun kau berada.”
Semoga
Allah memberikan kesembuahan untukmu dengan segera, sehingga kamu bisa
memanfaatkan momentum Ramadhan ini dengan beribadah kepadaNya.
Dari sahabatmu tercinta,
Madanosin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar