Minggu, 13 April 2014

Bagaimana Mengarungi hidup di Dunia?



Ibnul Qayim r.a menuturkan, “Ketika seorang hamba menginjakkan kakinya di dunia, sebenarnya ia sedang melakukan perjalanan menuju Rabb-nya. Masa perjalanannya ialah sepanjang usia yang telah ditetapkan untuknya. Usia adalah batas waktu perjalanan seorang manusia di dunia ini menuju Rabb-nya.”


Kemudian, siang dan malam diciptakan sebagai tahapan perjalanannya. Setiap siang dan malam yang berlalu merupakan satu tahapan dari beberapa tahapan  yang mesti dilaluinya. Ia akan melalui tahapan demi tahapan hingga perjalanannya berakhir.

Orang yang cerdas lagi pintar adalah orang yang menjadikan setiap tahapan sebagai bekal hidupnya di akhirat. Ia bersungguh-sungguh melaluinya dengan selamat serta membawa keberuntungan. Jika ia melalui satu tahapan, ia menjadikan tahapan berikutnya sebagai bekal hidup berikutnya.

Jangan sampai ia merasakan bahwa tahapan tersebut panjang. Asumsi ini dapat menyebabkan hati menjadi keras, panjang angan-angan, terjebak dalam penundaan, janji-janji, keterlambatan, dan sikap tak acuh. Sebaliknya, ia harus mengira bahwa hanya satu tahapan saja yang akan ia lalui. Sehingga, ia pun bersungguh-sungguh untuk melaluinya dengan baik.

Kalau seorang yakin usianya sangat pendek dan cepat berlalu, ia akan merasa ringan dalam melaksanakan amal saleh. Selain itu, dirinya akan tunduk dan patuh untuk senantiasa berbekal serta berusaha. Jika ia menghadapi tahapan usia yang baru, ia akan menghadapinya dengan sikap yang sama dengan yang sebelumnya.

Beginilah kondisinya hingga ia menghabiskan semua tahapan dalam hidupnya. Akhirnya, usaha dan hasil jerih payahnya pun mendapat pujian. Ia pun bangga memetik hasil yang telah lama dipersiapkannya untuk suatu hari yang sangat ia butuhkan dan perlukan, yakni di pagi hari saat akhirat muncul dan kegelapan dunia sirna.

Ketika itulah, ia akan memuji jerih payah dan usahanya serta menyirnakan segala keletihannya. Alangkah indahnya saat ia menyambut hari-H, yaitu hari kebangkitannya yang sangat indah dan kemenangan yang begitu jelas. 

(Detik-Detik Penuh Makna).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar