Al-Qur’an adalah kitab suci yang
diturunkan kepada Rasulullah sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia. Bahkan,
setiap mukmin meyakini bahwa membaca Al-Qur’an merupakan amal atau ibadah yang
mulia karena pembacanya akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Diantara
keutamaan membacanya adalah sebagai berikut:
Pertama, di akhirat kelak orang yang
pandai membaca Al-Qur’an akan berkumpul bersama malaikat yang mulia dan taat,
sedangkan yang kesulitan membacanya mendapatkan pahala.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a bahwa
Rasulullah bersabda: “Orang yang pandai membaca Al-Qur’an, nantinya akan
berkumpul bersama para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan, orang yang
tersendat-sendat ketika membaca Al-Qur’an dan terasa berat atau sulit baginya,
ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, Membaca Al-Qur’an berarti
melakukan investasi pahala.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a.
bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf kitab Allah
(Al-Qur’an), ia akan memperoleh satu kebaikan. Setiap satu kebaikan dibalas
dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu
huruf, tetapi ‘alif’ satu huruf, ‘lam’ satu huruf, dan ‘mim’ satu huruf.” (HR
Turmudzi-Hasan Sahih).
Ketiga, Membaca Al-Qur’an dengan baik
dan merdu, akan dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia
mendengar Rasulullah bersabda: ”Allah tidak senang sebagaimana nabi juga tidak
senang mendengarkan suara merdu dan keras, kecuali suara merdu dari orang yang
melagukan bacaan Al-Qur’an.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, bacaan Al-Qur’an akan menjadi
syafaat (penolong) bagi pembacanya di hari kiamat.
Diriwayatkan dari Abu Umamah
Al-Bahiliy bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda: “Bacalah Al-Qur’an,
sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang di hari kiamat sebagai syafaat bagi para
pembacanya.” (HR Muslim).
Kelima, Allah memakaikan mahkota
kepada orang tua yang anaknya membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya.
Rasulullah bersabda: ”Barangsiapa
membaca Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya, akan dipakaikan
mahkota kepada kedua orang tuanya kelak di hari kiamat. Cahaya mahkota itu
lebih baik dari cahaya matahari di dalam rumahnya di dunia jika matahari
tersebut berada di rumah kalian. Maka bagaimana persangkaan kalian dengan orang
yang mengamalkannya?” (HR Ahmad dan Abu daud).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar