Rabu, 30 April 2014

Belajar Menjadi Orang Asing


Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku telah tinggalkan kepada kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”(HR. Al Hakim, derajat : shahih).


Dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. “ (QS. Al Hasyr:7)



Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya, serta ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. “ (QS. An Nisaa’ : 59)


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti awal mulanya. Maka keberuntungan bagi orang-orang yang asing” (HR. Muslim). 


Demikianlah, keadan yang akan terjadi bagi orang-orang yang senantiasa berpegang teguh dengan sunnah. Akan dianggap orang yang asing karena banyaknya orang-orang yang tidak mengetahui sunnah dan menyelisihi sunnah.


Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)


Alangkah bagusnya perkataan seorang penyair:


Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai

Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu

Yaitu Alloh jalla wa ‘ala



Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang

Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula

Yaitu surga.



Renungkanlah nasihat berikut ini:


Kalian adalah jama’ah,

Sekalipun engkau seorang diri!

Wahai para pemuda,

Sesungguhnya tanggung jawab besar ada di pundak kalian,

Agama ini tidak akan pernah jaya, sampai kalian kembali kepada hakikatnya,



Amal yang paling mulia, saat kalian mati dalam keadaan berbakti pada agama,

Terutama di zaman keterasingan ini,

Dimana-mana terjadi di sekitar kita,

Keterasingan, Keanehan, Dan Kehinaan,

Namun, jika kita kembali kepada generasi awal islam, dan berpegang teguh dengan apa yang mereka bawa,

Aku bersumpah Demi Allah!, kita akan mendapat kemenangan.



Kalian harus pahami bahwa siapa pun yang berpegang teguh pada tali Allah, maka ia akan dimenangkan walaupun ia sendirian.

Aku berharap kematianku dalam kemuliaan,

Dalam keadaan memegang agama ini,

Sampai akhir hayatku kelak.



Aku ingin memberikan keyakinan kepada kalian,

Bahwa kita akan dimenangkan,

Kita tidak akan kalah sekalipun kemampuan kita lemah,



Aku ingin memberikan keyakinan kepada kalian,

Bahwa kita akan dimenangkan,

Kita tidak akan kalah sekalipun kemampuan kita lemah,

Selama kita memiliki iman yang kokoh,



Betul, kita lemah,

Kita tidak punya sebagaimana yang dimiliki musuh-musuh kita,

Namun, selama kalian mengikuti Rasulullah dan para sahabat dengan baik,

Maka kalian adalah al-jama’ah, sekalipun kalian bersendirian!

  
Abu_laosar,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar