Rabu, 30 April 2014

Maaf, Saat Ini Saya Menolak Untuk Memboncengmu

Maafkan aku karena telah menolak untuk memboncengmu,
Bukan masalah bagiku jika dirimu memanggilku jahat karenanya,
Agar engkau tahu, saya melakukannya bukan karena saya marah padamu, atau pun karena saya membencimu,

Tidak, justru sebaliknya,
Saya melakukannya karena besarnya rasa sayangku padamu,
Karena besarnya rasa cintaku padamu,
Dan karena tingginya rasa penghargaanku untukmu,

Saya khawatir ketika memboncengmu, orang akan berprasangka buruk kepadamu atau kepadaku.


Saya takut ketika memboncengmu, maka akan timbul fitnah yang kemudian akan mengganggumu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari & Muslim).

Saya khawatir ketika memboncengmu, laki-laki sholeh yang bersiap untuk meminangmu merubah keinginannya.

Saya takut ketika memboncengmu, setan menggodaku untuk melakukan hal-hal yang dibenci Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  mengingatkan kita melalui sabdanya, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.” (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi).

Saya takut setan menguasai tubuhku, membisikkan kata-kata indah ditelingaku, yang kemudian menjerumuskanku kepada hal-hal yang dibenci oleh Allah Ta’ala.

Oleh karena itu Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita melalui firmanNya (yang artinya), “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari & Muslim).

Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari godaan syetan yang terkutuk.

Maafkanlah diriku jika aku menolak untuk memboncengmu,
Sekarang saya sedang belajar menjadi orang asing,
Saya tidak ingin menjadi asing bagimu, saya hanya ingin pengertianmu,

Saya sempat tersenyum ketika engkau menyuruhku mengenakan masker jika ingin memboncengmu,

Saya ingin memberitahumu, mengenakan masker itu bukan solusi,
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani).

Entah apa yang engkau pikirkan tentang arti cinta,
Saya hanya ingin memberitahumu bahwa cintamu kepada si dia adalah cinta palsu, cinta monyet, cinta buta.

Cinta sejati itu adalah cinta yang didasari oleh cinta kepada Allah Ta’ala,

Hanya satu pintaku,
Cintailah Allah terlebih dahulu,
Cintailah Allah dengan sebenar-benarnya cinta,
Jadikanlah Dia cinta pertamamu,
Saya tidak akan cemburu karenanya,

Mintalah kepada Allah untuk mempertemukanmu dengan laki-laki sholeh yang juga mencintai Allah dengan sebenar-benarnya cinta.
Laki-laki yang menjadikan Allah sebagai cinta pertamanya,

Jika Allah memilihkanku untukmu, maka tunggulah kedatanganku, tunggulah aku di rumahmu,

Aku akan datang dengan senyuman penuh keyakinan untuk meminangmu,
Untuk menyempurnakan separuh imanku,
Untuk menjadi Imammu hingga ajal menjemputku.

Jika engkau telah halal untukku,
Aku berjanji padamu,
Aku akan memboncengmu kemanapun kau mau,
Engkau boleh menyandarkan dagumu ke bahuku, sembari menceritakan kisah-kisahmu,
Aku akan setia mendengarkannya,

Aku akan mengajakmu melihat dunia, menyaksikan keindahan ciptaan Allah Ta’ala,

Aku akan membawamu ketempat-tempat indah yang pernah aku singgahi,
Berdua, hanya berdua denganmu,

Engkau boleh memelukku dengan pelukan hangatmu kapan pun kau mau,
Aku akan menerimanya dengan senang hati,

Engkau boleh bersandar di punggungku jika engkau lelah,
Aku memang sengaja menjaga punggungku hanya untukmu seorang,

Karena bersama wanita yang halal bagiku, bersama wanita yang menambah rasa cintaku kepada Allah Ta’ala adalah anugrah terindah yang pernah ada di bumi ini.

Maafkanlah aku, karena aku menolak untuk memboncengmu sampai engkau halal untukku. Semoga Allah mengabulkan doa-doamu. Aamiin..!!!

Aku, calon Imammu !!!

1 komentar:

  1. Subhanallah, saya selalu kagum pd anda, tp tidak guluw. Semoga Anda dan Saya jujur dalam tekad sehingga tidak berhenti di tengah jalan karena melihat rintangan, aamiin.

    BalasHapus