Beberapa cara menghafal al-Qur’an
adalah sebagai berikut:
(1) Dengan cara membaca, (2) dengan
cara menulis, atau (3) dengan cara mendengar bacaan para qurra’. Hal yang
tersulit adalah menentukan kualitas dan kuantitas ayat yang kita hafal setiap
hari. Siapa saja yang ingin menghafal al-Qur’an harus berhati ikhlas dan penuh
kesabaran. Selain itu, dia harus optimis bahwa dia pasti bisa menghafal seluruh
ayat dalam al-Qur’an ini.
Allah
berfirman yang artinya: “Dan sungguh, telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk
peringatan, maka adakah orang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar [54]:
17).
Rasulullah
bersabda: “Iri hati itu tidak benar kecuali pada dua hal berikut: (pertama)
pada orang yang diberi al-Qur’an oleh Allah kemudian dia membacanya sepanjang
siang dan malam; (kedua) pada orang yang diberi harta oleh Allah kemudian dia
menginfakkannya siang dan malam.”
Tiga Cara Menghafal al-Qur’an:
Membaca-Menulis-Mendengar
Cara ini
tergantung pada kesempatan dan kecakapan masing-masing penghafal. Hal itu bisa
dilakukan dengan beberapa hal berikut.
Pertama,
menghafal sesuai kemampuan setiap hari, kemudian mengulanginya pada hari yang
sama.
Kedua,
menghafal sedikit, dan mengulanginya sedikit, serta menentukan waktu
masing-masing.
Ketiga, membaca
ayat yang akan dihafal dengan tajwid dan secara tartil di depan guru. Hal ini
akan mempermudah seorang penghafal mendapatkan hafalan yang benar.
Keempat,
menelaah tafsir ayat yang akan dihafal. Hal ini akan memperkuat hafalan
seseorang karena mengetahui makna ayat yang dihafalnya.
Tabel Cara
Menghafal al-Qur’an
Pada setiap huruf dari al-Qur’an yang
kita baca terdapat satu kebaikan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh
kebaikan. Pada “Bismillahirrahmaanirrahim” terdapat 19 kebaikan dan
dilipatgandakan menjadi 190 kebaikan. Berapa banyak kebaikan yang akan didapat
orang yang mengulang-ulang bacaan dan menghafalkan al-Qur’an?! Sungguh, ini
merupakan kesempatan emas untuk mengisi umur kita.
Rasulullah bersabda. “(Di akhirat
nanti) ada yang berkata kepada pembaca al-Qur’an, “Baca dan naiklah (ke surga)
dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya secara tartil di dunia
karena derajatmu (di surga) berada tepat saat ayat terakhir yang engkau baca.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar