Beberapa
hari terkahir ini kuamati kehidupan sosial disekelilingku, dan akhirnya kusadari
bahwa benar adanya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Manusia gampang
sekali terpengaruh oleh tipudaya dunia, kenikmatan dunia, tipudaya setan,
janji-janji manis dari setan, sehingga banyak diantara manusia yang lalai dalam
melaksanakan kewajibannya.
Banyak
diantara manusia yang terjerumus di dalam dosa dan maksiat kepada Allah swt.
Semua itu terjadi karena manusia termakan oleh godaan setan dan banyak diantara
umat manusia yang lebih takut kepada hawa nafsunya, lebih takut kepada setan
dari pada takut kepada Allah swt. Itu kemudian membuatku bertanya-tanya, kenapa
manusia saat ini banyak sekali yang takut kepada setan? Apakah setan itu adalah
makhluk yang kuat?.
Untuk
mengobati rasa penasaranku tersebut, saya membuka kembali beberapa video
ceramah yang ada di laptopku. Alhamdulillah saya mendapatkan jawabannya dari ceramah
yang dibawakan oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA. Isi dari ceramah beliau yaitu
sebagai berikut :
Saya
yakin, kita semua pernah mengucapkan taawudz, yaitu ungkapan “Audzubillahiminassyaitaanirrajim”. Dan saya
yakin kita semua sudah menghafalkannya. Dan jika ditanya tentang artinya
sekilas, mungkin banyak yang sudah tahu. Dimana artinya adalah “aku berlindung
kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk”.
Tapi
sudahkah kita menyelami makna dari kalimat yang mulia ini, kemudian sudahkan
kita mengetahui kenapa kita diperintahkan oleh Allah swt. untuk memohon
perlindungan kepadaNya.
Apakah
setan adalah makhluk yang kuat sehingga kita perlu meminta perlindungan kepada
Allah swt.? Kalau memang setan makhluk yang lemah, kenapa kita harus meminta
bantuan Allah swt.?
Pertanyaan
pertama tentunya adalah, kenapa kita minta perlindungan sama Allah? Apakah
syetan adalah sosok Makhluk yang begitu kuat? Sehingga kita perlu meminta
perlindungan kepada Allah swt. Terus kalau memang setan itu makhluk yang lemah,
kenapa kita tidak menggunakan kekuatan diri kita saja?
Kalau
misalnya kita dirampok oleh sepuluh perampok, dimana kesepuluh perampok
tersebut adalah orang yang kuat-kuat, saya yakin pada saat itu kita perlu
bantuan, kita perlu meminta pertolongan kepada orang lain untuk menghadapi
kesepuluh perampok yang kuat-kuat tersebut. Namun sekarang misalnya ada
perampok datang kepada kita, dia orangnya kurus, lemah, bahkan mungkin anak
kecil, dia akan merampok kita, kita tidak perlu bantuan dari orang lain karena
kita merasa bisa menangani perampok itu sendiri.
Syetan
adalah makhluk yang lemah, sebagaimana dijelaskan oleh Allah swt, di dalam
Al-Qur’an surat An-nisa ayat 76 yang artinya: “sesungguhnya tipudaya setan itu
lemah”.
Jadi
sejatinya setan adalah makhluk yang lemah, terus kenapa kita perlu bantuan dari
Allah swt. untuk menghadapi makhluk yang lemah tersebut? Apakah kita tidak
cukup dengan kekuatan yang kita miliki sendiri? Mengapa kita butuh bantuan
Allah swt.?
Jawabannya
adalah karena kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah, makanya di dalam
Al-Qur’an surah An-nisa ayat 28, Allah swt. menegaskan bahwa manusia itu
diciptakan sebagai makhluk yang lemah.
Setan lemah, manusia lemah, siapa yang menang ?
Berarti
setan lemah, manusia juga lemah, jadi sekarang lemah vs lemah. Yang jadi
pertanyaan sekarang adalah siapa yang menang? Yang menang adalah yang mohon pertolongan
kepada yang maha kuat yaitu Allah swt. jadi disinilah kemudian Allah swt.
berfirman di dalam surah yang lainnya yaitu di dalam Al-Qur’an surat Al A’araf
ayat 200 yang artinya: “Seandainya kalian diganggu oleh syetan, maka mintalah
perlindungan kepada Allah swt. sesungguhnya Allah swt. Maha Mendengar dan Maha
Melihat”. Jadi dalam ayat ini Allah swt. memerintahkan kita untuk meminta
perlindungan kepadaNya, karena Allah swt. adalah zat yang maha kuat, suapaya
kita menang melawan syetan, kita harus minta perlindungan, pertolongan, serta
bantuan dari zat yang maha kuat yaitu Allah swt. dari sinilah kita
diperintahkan untuk berihtihazah.
Oleh
karena itu jangan sampai diantara kita terlalu mengandalkan kekuatan dirinya
sendiri. Mentang-mentang kita sudah shalat lima waktu dengan rajin, kita sudah
berdzikir, kita sudah berpuasa, berhaji, nda mungkin syetan akan menang melawan
kita, ini semuanya adalah penyakit yang sangat berbahaya. Makanya Nabi Muhammad
SAW diantara doa yang sering beliau ucapkan, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Al Bukhari, dan hadits ini dinilai hasan oleh Al-Albani, kata Nabi Muhammad
SAW: “Ya Allah, aku mengharapakan rahamtmu, aku mengharapkan kasih sayangmu
wahai Allah, janganlah engkau jadikan aku bergantung kepada diriku sendiri,
walaupun cuma hanya sekedar sekejap mata”.
Berapa
sih sekejap mata itu? Tidak sampai sedetik, tetapi Nabi kita Muhammad SAW tidak
mau menggantungkan diri kepada kekuatan dirinya sendiri saja karena Beliau tahu
bahwa manusia itu adalah makhluk yang lemah. Seandainya Nabi kita Muhammad SAW
adalah sosok makhluk yang paling bertaqwa, keimanannya paling unggul,
ketaqwaannya paling tinggi diantara sekian banyak manusia yang ada di muka bumi
ini saja mengakui kelemahan dirinya, kenapa kita tidak seperti itu wahai
saudara-saudaraku?
Maka,
mari kita berusaha mengucapkan “Audzubillahiminassyaitanirrajim” bukan hanya di
lisan kita, tetapi kita masukkan ke dalam hati kita, kita meyakini bahwa kita
adalah makhluk yang lemah, kita adalah insan yang fakir, yang membutuhkan
bantuan dari Allah swt. sehingga kita senantiasa menggantungkan nasib kita,
urusan kita, kepentingan kita, seluruh kehidupan kita, hanya kepada Allah swt. Bertawakallah
kalian kepada yang Maha hidup, yang tidak akan pernah mati, kata Allah SWT.
Semoga
dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar