Lima
tahun adalah angka realistis yang keluar dari proses berpkirku yang cukup
panjang. Kenapa harus lima tahun kalau dua atau tiga tahun saja sudah cukup?
Bukankah semakin cepat itu semakin baik!. Betul! Semakin cepat memang semakin
baik. Tetapi, dalam menyusun suatu rencana saya selalu mendasarkannya pada
prinsip kehati-hatian. Saya selalu mencari jalan atau pola rencana yang
bersifat realistis. Tetapi saya juga mempersiapkannya jika rencana tersebut
ternyata dikemudian hari berjalan diluar dari jalurnya. Apakah lebih cepat dari
lima tahun atau sebaliknya lebih lama dari itu. Saya meyakini bahwa “manusia itu hanya bisa merencanakan tetapi
Allah Ta’ala lah yang menentukan”.
Lima
tahun itu realistis karena berdasarkan perhitunganku, dalam jangka waktu
tersebut saya sudah siap secara jasmani dan rohani walaupun hal tersebut bisa
saja berubah menjadi lebih cepat. Toh masa depan itu kan sesuatu yang tidak
dapat kita tebak dengan pasti. Semua berjalan sesuai dengan kehendakNya. Jika
kita berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kita miliki,
Allah Ta’ala pasti akan membukakan jalan kepada kita. Allah Ta’ala akan
memudahkan segala urusan kita. Bukankah Allah telah berjanji bahwa “disetiap satu kesulitan itu ada dua
kemudahan” kepada mereka yang mau berusaha dengan bersungguh-sungguh.
Lima
tahun itu bukanlah waktu yang pasti. Dia adalah rencana kasar yang bisa saja
berubah seiring dengan perjalanan waktu. Tetapi, ada satu rencana yang pasti dalam
waktu lima tahun tersebut, entah itu ditahun pertama, kedua, ketiga, keempat,
atau tahun kelima. Diantara tahun-tahun tersebut saya pasti akan melakukannya.
Saya akan melamarmu. Saya pasti akan mencarimu dimanapun kau berada. Saya pasti
akan mengerahkan seluruh kemampuan yang kumiliki untuk mencarimu. Saya pasti
akan melakukannya. Saya akan mengucapkan janji setia sehidup semati di depan
ayahmu, dihadapan walimu. Untuk menjadikanmu bidadariku. Untuk menjadikanmu
penyempurna imanku. Untuk menjadikanmu penyemangat hidupku. Untuk menjadikanmu
istriku. Untuk menjadikanmu ibu dari anak-anakku. Aku ingin memastikan kepadamu
bahwa ini bukanlah bualan kosong tanpa makna karena ini adalah rencanaku. Ini
adalah planning masa depan yang aku siapkan untukmu. Jadi percayalah padaku.
Karena aku adalah lelaki sejati.
Sekali
lagi saya ingin meyakinkan kepadamu bahwa lima tahun itu bukanlah waktu yang
mutlak. Lima tahun tersebut adalah rencana kasar buah dari pemikiranku sebagai
manusia. Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu manusia membutuhkan
pertolongan dari Yang Maha Sempurna. Dalam selang waktu tersebut segala
sesuatunya bisa saja terjadi. “Saya
meyakini bahwa Jodoh, Rezeki, Ajal telah ditetapkan”. Bisa saja dalam
selang waktu tersebut Allah Ta’ala lebih mencintaiku sehingga Allah Ta’ala
lebih dulu memanggilku untuk bertemu denganNya, untuk bertemu dengan bidadariku
di surgaNya. Bisa saja dalam waktu tersebut Allah Ta’ala lebih mencintaimu
sehingga Allah Ta’ala lebih dulu memanggilmu untuk bertemu denganNya, untuk
bertemu dengan pangeranmu di surgaNya. Bisa saja dalam selang waktu tersebut
Allah Ta’ala lebih dulu mempertemukanku dengamu atau sebaliknya justru kamulah
yang lebih dulu menemukanku sebelum aku sempat mencarimu. Sebagaimana kisah
Ibunda Khadijah ketika menemukan cintanya kepada Baginda Rasulullah. Semua bisa
saja terjadi jika Allah Ta’ala berkehendak. Ingat!! “Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Ta’ala”.
Oleh
karena itu duhai bidadariku, cintailah Sang Pemilik Cinta dengan
sebenar-benarnya cinta. Maka dengan cinta yang diberikan oleh Allah Ta’ala
kepadaku semua yang engkau cita-citakan, semua yang aku inginkan, semua yang
berhubungan dengan cinta kita akan terwujud. “Cinta kita akan menjadi kuat dengan mencintaiNya”.
Saya
hanya ingin berpesan kepadamu duhai bidadariku. Jagalah dirimu dengan
sebaik-baiknya. Jangan biarkan lelaki lain menyentuhmu. Jangan biarkan lelaki
lain mempermainkan perasaanmu. Karena kamu adalah bidadariku. Kamu adalah
jodohku. Kamu adalah wanita yang dipersipakan oleh Allah Ta’ala hanya untukku. “Ingat,
hanya untukku!!” Hanya aku seorang yang boleh menyentuhmu. Hanya aku seorang
yang boleh menumbuhkan benih cinta kedalam hatimu. “Ingat!!! Hanya aku seorang
yang boleh melakukannya”. Jangan takut akan keegoisanku ini. Karena seperti
itulah caraku mencintaimu. Jangan khawatir, saya tidak mungkin menuntutmu
melakukan hal-hal yang tidak saya lakukan. Saya akan melakukan hal yang sama
seperti yang saya pesankan kepadamu. Saya akan menjaga diriku hanya untukmu.
Saya akan meluapkan semua perasaan cinta yang saya miliki kelak hanya untukmu.
Saya akan memastikan itu. Karena saya adalah lelaki sejati.
Wahai
bidadariku. Berdoalah, mintalah kepada Allah Ta’ala, agar kita dipertemukan
diselang waktu lima tahun tersebut. Bersabarlah, karena “sesungguhnya Allah Ta’ala bersama orang-orang yang senantiasa
bersabar”. Allah Ta’la akan menjawab doa mu, Allah Ta’ala akan menjawab doa
kita. Yakinlah bahwa Allah Ta’ala akan mempertemukan kita dengan cara yang
tidak kita duga. Karena Allah Ta’ala Maha Kuasa. Dia yang menguasai dan meiliki
kita. Dialah yang akan mempertemukan kita. Yakinlah wahai bidadariku!!! Kita
pasti akan bertemu. Jika bukan di dunia ini, maka kita akan bertemu di akhirat
kelak.
Abu_laosar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar