Sahabat, Saya ingin memberitahumu
sesuatu. Ini mungkin agak sensitif buatmu. Tetapi, sebagai sahabat, saya
memberanikan diri untuk menyampaikannya kepadamu melalui tulisan ini. Bukankah
sebagai sesama muslim adalah kewajiban bagi kita untuk saling
ingat-mengingatkan, saling nasehat-menasehati dan saling kuat-menguatkan.
Semoga saja kamu tidak marah setelah membaca tulisan ini.
Sahabat, kamu pasti tahu bahwa setiap
yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya mati. Setiap yang hidup pasti
akan kembali kepada yang memberinya kehidupan. Sebagaimana Alloh Ta’ala telah
mengingatkan kita dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke
dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Āli `Īmrān [3]: 185.).
Hari ini adalah hari ke tujuh belas
Ayahanda sahabat yang tercinta berpulang kerahmatullah. Saya mengingatnya dengan
jelas karena tanggal dimana ayah sahabat dipanggil oleh Alloh Ta’ala bertepatan
dengan tanggal saya dilahirkan di permukaan bumi ini. Bukan sebuah kebetulan,
tetapi seperti itulah jalan takdir, dimana setiap ada kelahiran pasti ada
kematian.
Sahabat, saya pernah merasakan apa
yang kamu rasakan. Ditinggal pergi oleh orang yang kita cintai untuk
selama-lamanya. Ketika itu hati saya serasa hancur, karena wanita yang paling
saya cintai di dunia ini pergi dan tak akan kembali. Sejenak saya bingung mau
berbuat apa, tidak terima rasanya dengan apa yang terjadi. Ditengah kebingungan
dan kegundahan tersebut saya kemudian teringat dengan pesan-pesan dari beliau
untuk tegar menghadapi setiap cobaan yang melanda. Sahabat, semoga engkau tegar
menghadapinya.
Saya kemudian termenung beberapa hari.
Saya terus berpikir tentang apa yang harus saya lakukan. Begitu banyak jasa yang
beliau berikan kepada saya. Belum sempat rasanya saya membahagiakannya dengan
sepenuh jiwa dan raga, dia sudah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya.
Lama saya memikirkannya, dan didalam
perenunganku tersebut saya kemudian mendapatkan sebuah hadits dari Rasulullah
yang berbunyi:
“Apabila
seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah,
ilmu yang manfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631, Nasai 3651, dan
yang lainnya).
Subhanallah, saya kemudian tersenyum
bahagia membaca hadits tersebut.!!!
Saya yakin ibu saya di akhirat kelak
akan masuk ke dalam surganya Allah Ta’ala. Tetapi saya tidak ingin keyakinan
tersebut hanya sebatas di lisan saja. Saya ingin melakukan sesuatu agar
keyakinan saya tersebut semakin bertambah kuat. Saya ingin menjadi amal jariyah
untuk ibu saya, untuk kedua orang tua saya di dunia ini. Saya ingin mendoakan
mereka di setiap sholatku. Saya ingin menjadi anak yang sholeh. Saya tidak
ingin seperti orang kebanyakan yang pasrah begitu saja menerima keadaan tanpa
berbuat apa-apa. Saya ingin melakukan sesuatu dan saya harus melakukannya.
Sahabat, saya ingin memberitahumu
sesuatu, cintailah Alloh Ta’ala dengan sebenar-benarnya cinta. Mintalah kepada
Alloh Ta’ala agar diakhirat kelak engkau dipertemukan dengan Ayahandamu
tercinta.
Sahabat, jadilah wanita yang sholehah,
jadilah amal jariyah untuk ayahmu tercinta, untuk kedua orang tuamu. Dimana
setiap kebaikan yang engkau lakukan akan menambah timbangan pahala ayahandamu
tercinta. Doakanlah beliau disetiap sujudmu sepanjang hayatmu hingga Allah
Ta’ala memanggilmu untuk bertemu dengannya.
Jangan biarkan dirimu menjadi
penghambat jalan beliau menuju surga Alloh Ta’ala, tetapi jadikanlah dirimu
sebagi pemicu yang mempercepat dan mempermulus langkah Ayahandamu tercinta
menuju surga Alloh Ta’ala.
Sahabat, sebagai manusia kita hanya bisa
berusaha yang terbaik, dan Alloh Ta’ala lah yang menentukan segala sesuatunya.
Oleh karena itu wahai sahabatku, “cintailah Alloh Ta’ala dengan
sebenar-benarnya cinta”, karena hanya dengan mencintai Alloh Ta’ala amal
perbuatan kita, doa-doa kita akan diterima. Kemudian mintalah kepadanya untuk
mempertemukanmu dengan ayahandamu tercinta di surga kelak.
Sahabat, maafkanlah saya yang telah
lancang menyampaikan ini kepadamu. Sungguh, saya melakukannya karena kita
adalah sahabat. Saya tidak mungkin berani melakukannya jika kita bukan sahabat.
Semoga sahabat selalu mendapatkan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah Ta’ala.
Aaaminn…!!!
Semoga engkau mau memaafkan
kelancanganku ini.
Semoga…!!!
Dari Sahbatmu, Abu_laosar. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar