Mufti Saudi Arabia, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz dalam
Majmu’ Fatawanya berkata, “I’tikaf adalah berdiam di masjid dalam rangka
melakukan ketaatan pada Allah Ta’ala baik berdiam lama atau sebentar.
Dengan demikian, menyengajakan diri tuk bermalam di masjid &
mengisinya dgn ibadah-ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah bisa
dikatakan beritikaf. Wallahu alam.
Subuh, 19 Ramadhan 1437 H,
bersama Remaja masjid, kami bermusyawarah terkait pelaksanaan itikaf di
Masjid Al Wahid Kanakea. Alhamdulillah, respon mereka sangat baik. Ada
yg siap membawa beras, indomi, telur, dll. Masya Allah, semoga Allah
senantiasa menjaga mereka dalam ketaatan kepada Allah Ta'ala.
Setelah berjalan beberapa malam, alhamdulillah jumlah total santri &
remas yg ikut itikaf minimal 20 orang permalamnya. Agenda itikafnya
antara lain, membaca Al Qur'an, Shalat malam, sahur bersama serta
sharing-sharing.
Ada yg menarik di awal-awal itikaf, salah seorang santri menghampiriku kemudian bertanya:
"Ka Ramadan, iyo betul sebentar malam lailatul qadar?"
Saya hanya tersenyum melihat wajah polosnya, sembari menjawab:
"Belum tahu, makanya kita mau itikaf, biar bisa dapat lailatul qadar"
"Apa itu itikaf?" tanyanya.
"Itikaf itu kita berdiam diri di masjid, baca Al Qur'an, tidur, sholat malam" jawabku.
"Kalau begitu saya mau ikut den" jawabnya lagi dgn logat khas babau. Hehehe, masya Allah, ajak juga temannya yg lain yah..!!!
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga hati mereka selalu terikat dengan
masjid. Semoga kegiatan ini bisa memperkenalkan kepada mereka, bahwa di
bulan Ramadhan, selain berpuasa ada juga amalan itikaf yg memiliki
banyak faedah. Semoga Allah memudahkan pelaksanaan kegiatan ini hingga
malam ke 29. Aamiin.
Ternyata itikaf itu seru yah, apalagi kalau
bareng mereka, santri-santriku yg kereenn, itikafnya jadi tambah seru
dan keereenn.
Madanosin, Sahrul_Madan, Abu Harits Al Buthony
Tidak ada komentar:
Posting Komentar