Saat itu tanggal 4 mei 2016, pukul 4 sore di masjid Al wahid Kanakea Kota Baubau,
saya berjumpa kembali dengan santri-santri putriku yang cetar.
Ekspresi mereka saat itu cukup heboh ketika melihatku setelah beberapa
minggu tidak mengisi pengajian karena ada urusan di Makassar. Yah, dari
sorot matanya tampak rona bahagia dan kerinduan yang dalam. Hehe (just
in my opinion)
Satu hal yang
membuatku bangga adalah selama kepergianku, ternyata mereka tetap
mengaji dengan pola seperti yang sering saya ajarkan. Yaitu,
pengajian di awali dengan membuat lingkaran kecil kemudian pembukaan
dengan membaca surah Al fatiha, doa belajar, doa kebaikan untuk kedua
orangtua, doa kebaikan dunia akhirat, dan bacaan hadis, doa atau surat2
pendek yang saya tugaskan untuk dihafal.
Saya senang sekali
mendengar curhatan mereka tentang hal tersebut. Kerajinan dan ketekunan
Mereka membuatku bersemangat untuk berbagi ilmu dengan mereka. Semoga
Allah menjaga mereka.
Sore hari tanggal 4 mei kemarin, saya membagikan
selebaran yang berisi biodata dan jadwal baru. Sebelumnya mereka mengaji
setiap hari setiap sore. Tetapi, kemarin jadwalnya saya rubah menjadi 4
kali sepekan yaitu 3 hari mengaji dan 1 hari praktek amalan harian dan
games, selang seling dengan santri putra.
Melihat jadwal tersebut
spontan membuat mereka protes. Mereka tidak terima, mereka maunya tetap
mengaji seperti biasa. Hehe, saya cuman bisa tersenyum melihat omelan
mereka. Mungkin mereka tidak bisa kalau tidak bertemu dengan saya sehari
saja. Hehe, (just kidding)
Santri-santriku ini luar biasa. Semoga Allah menjaga mereka selalu berada pada jalan yang benar. Saya pasti akan selalu merindukan mereka, santri-santriku dan lingkaran
kecil, semoga di kemudian hari bisa menjadi lingkaran besar.
Terakhir, saya mengucapkan Syukran jazakumullahu khairan kepada sahabat
yang sudah berbagi bersama kami melalui Komunitas suka berbagi untuk
TPA Al Wahid Kanakea. Bantuan sahabat sekalian insya Allah akan menjadi
amal jariyah yang pahalanya terus mengalir hingga hari akhir nanti.
Aamiin
Madanosin, Sahrul_Madan, Abu Harits Al Buthony.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar